28

80 9 0
                                    

"Sssttt... Jangan berisik, jangan teriak, jangan melakukan hal konyol. Paham?" Bisik orang itu dan jelas itu adalah suara pria, Anna hanya bisa menganggukan kepala dengan airmata ketakutan.

Tanpa basa-basi orang itu segera mendudukan Anna dikasur, dan terus memberi isyarat untuk Anna tetap tenang. Orang itu terus mengawasi pergerakan Anna, dengan mengenggam kedua pergelangan tangan Anna.

"Aku mohon jangan apa-apain aku." Tanggis Anna, benar saja hari ini seperti hari yang begitu menakutkan baginya.

"Kamu tenang aja, Papi ngak akan nyakitin kamu." Ungkap orang itu membelai surai Anna pelan tanpa membuka topengnya.

"Papi?" Anna tampak binggung saat mendengar pernyataan itu.

"Dengar baik-baik, Anna. David bukan ayah kandung kamu, karena Papi ayah kandung kamu. Kamu tidur yang nyenyak ya," ungkap orang itu segera meninggalkan Anna yang mematung diatas kasurnya.

Airmatanya mengalir perlahan, hati dan kepalanya terus bertanya tentang hari ini. Anna hanya memejamkan matanya, hari ini terlalu berat baginya.

.

Kaira duduk termenung menatap jendela besar didepannya, lalu memperhatikan David dengan tatapan malas. David masih tertidur pulas, sepertinya itu adalah tidur ternyenyak David.

Perlahan Kaira beranjak, lalu mengenakan pakaiannya dan terus mengamati David. Tanpa beban apapun Kaira pergi begitu saja, meninggalkan David yang masih terlelap.

.

"Baru balik lo?" Suara tak asing bagi Kaira tapi tak begitu mengejutkannya.

"Lo sendiri?" Tanya Kaira yang menghampirinya dimeja makan.

"Yups sudah 2 jam yang lalu, Salsa baru tidur gara-gara nungguin lo." Ketus Hengky menyodorkan segelas air minum.

"Oh iya gue lupa."

Dengan segera Kaira masuk kedalam kamar Salsa, tampak jelas gadis kecil itu sedang terlelap dengan mata sembabnya. Tanpa pikir panjang, Kaira segera merebahkan dirinya tidur disebelah Salsa, kecupan sayang mendarat dikening Salsa seakan sedang mengisi daya.

"Mama."

"Hai sayang nungguin mama ya?" Tanya Kaira setengah berbisik.

"Hm." Gadis kecil itu hanya bisa menganggukan kepalanya.

"Ini mama sudah pulang, kita tidur aja yuk." Ajak Kaira segera menarik Salsa dalam pelukannya, hingga keduanya terlelap.

.

David masih belum membuka matanya, namun tangannya aktif meraba-raba sesuatu disebelahnya. Tak kunjung mendapatkannya, dengan segera ia membuka matanya.

"Kai." David langsung menyusuri tiap sudut dengan mata elangnya.

"Sayang?" Tak ada satupun sahutan, membuat David segera bangkit dari kasurnya.

Dengan segera ia menyadari sesuatu, David sadar benar bahwa malam yang ia lalui penuh arti. David hanya mengernyitkan keningnya, saat menyadari sesuatu.

"Again." David menganggukan kepalanya, dan memilih untuk tenang lalu bergegas untuk mandi.

David mengusap cermin yang berembun, tepat didepannya dengan aura menakutkan.

"Aku nggak bakal lepasin kamu lagi Kai," tekad David menarik nafasnya dengan tajam.

"Aku bakal buat kamu berlutut tanpa berdiri, apapun caranya jika harus buat kaki kamu patah."

Tekad itu keluar seperti bersamaan dengan iblis yang menakutkan. Setelah selesai bersiap dengan setelan lengkap jas hitam, David segera meraih ponselnya.

"Daddy, I need you . Now."

Isi pesan Anna membuat David kini, ingin fokus kepada Anna. Karena David yakin putrinya sedang bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Tanpa pikir panjang, David segera keluar dari kamarnya dan hendak pergi.

"Buru-buru banget? Mau kemana?"

Suara manja itu seketika membuat David terpaku, dengan segera membuatnya menoleh kearah suara. Kini tampak Kaira duduk dimeja makan, sembari memangku dagunya menatap David dari kejauhan.

"No. Gue halusinasi lagi." Gumam David tapi matanya tak lepas dari Kaira dipandangannya.

"Ngak mau jawab pertanyaan aku?" Tanya Kaira dengan tatapan seketika berubah, lalu dengan sengaja menjatuhkan piring didepannya hingga serpihan kaca dimana-mana.
.
.
.
Bersambung...

Crazy Girl Mr.David || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang