5

135 14 0
                                    

Kaira dipersilakan masuk kesebuah bangsal yang cukup mewah, ia pun hanya terperanjat mengkagumi semua yang ada.

"Gila, ini rumah sakit apa hotel sih?" Batin Kaira.

"Silakan."

Wanita itu segera membuka pintu sebuah ruangan, dan tampak jelas didepan pintu tertera tulisan VVIP. Melihat itu membuat Kaira sempat mengagumi dirinya yang kini berada diruangan yang luar biasa. Namun perasaan itu menjadi hanyut, dengan perasaan takut yang kembali muncul. Kaira menelan salivanya dengan keras, mengumpulkan keberaniannya.

"Permisi?" Sapa Kaira dengan sedikit keberanian.

"Mama." Sapaan gadis remaja tepat didepannya, seketika membuatnya ingin memarahi remaja itu.

"Mulai hari ini kamu harus merawat putri saya, Anna." Ungkap pria itu.

"What?! Uppss sorry, maksud gue sampai dia sembuhkan?" Tawar Kaira yang berusaha menahan diri.

"Sampai kapan, itu urusan saya. Paham." Ungkap pria itu yang langsung mencengkram rahang Kaira dengan tiba-tiba, membuat Kaira tersentak dan tak melawan.

"Kaira."

Mendengar namanya terucap dari pria itu, membuat Kaira berfikir sejenak bagaimana pria ini tau namanya. Tapi itu menjadi hal berlalu, kini dia harus fokus pada kesembuhan Anna yang baginya adalah si manipulatif.

Hari demi hari Kaira lewati dengan merawat Anna, sebisa mungkin Kaira menurunkan egonya untuk tidak menghardik remaja itu karena kesal. Sepanjang saat, setiap detik waktu telinga Kaira rasanya akan pecah mendengar Anna terus memanggilnya dengan sebutan "Mama".

"Anna." Kaira duduk didepan Anna sembari mengupas buah apel ditangannya.

"Iya, Ma?"

"Kenapa sih lo selalu manggil gue mama? Secara gue ngak tau lo siapa? Lo darimana? Bokap lo, lebih-lebih ngak pernah gue kenal." Keluh Kaira namun tangannya tetap sibuk mengupas buah.

"Hm... Anna binggung ma, rasanya frustasi entah berapa lama lagi buat mama ingat." Perkataan Anna seketika membuat Kaira tertegun lalu menatap gadis didepannya dengan lekat.

"Sorry? Ingat? Tentang apa?" Kaira kini menatap Anna dengan lekat.

Namun tak satupun jawaban keluar dari mulut Anna, gadis itu hanya tersenyum simpul penuh tanya.

"Apa susahnya jawab sih?!" Kesal Kaira mengcengkram bahu Anna dengan kuat, anehnya Anna tak mengeluh akan hal itu.

"Berhenti sakiti putri saya!"

Gertakkan tiba-tiba itu membuat Kaira terkejut, dan kini entah sejak kapan pria itu ada diruangan mereka. Kaira segera melepas bahu Anna, tapi sial karena Anna tiba-tiba menanggis memeluk ayahnya.

"Gadis psikopat." Kesal Kaira dalam hatinya.

"Jaga Anna." Pinta pria itu dengan nada tegas, "Ikut!" Pria itu tak segan-segan menarik Kaira pergi dari situ.

Kaira yang awalnya berusaha untuk melawan, tapi apa daya ia tak cukup kuat melawan tenaga pria itu. Dengan sikap kasar pria itu memaksa Kaira masuk kedalam mobilnya, hingga melaju entah kemana Kaira tak tahu tempat itu.

"Lo sama anak lo itu, maunya apa sih?" Kesal Kaira menatap pria yang sedang menyetir disebelahnya.

"DIAM!" Bentakan cukup keras itu tak membuat Kaira diam saja.

"Gue ngak kenal kalian berdua. Ohh gue tau, lo berdua sindikat perdagangan orang ya." Tuduhan itu membuat pria itu semakin panas. Hingga membanting stir mobil hingga nyaris mendekati jurang, tepat diatas tebing pinggir laut.

Menyadari hal itu, Kaira terdiam seketika perasaannya begitu kacau. Perasaan takutnya tak bisa disembunyikan begitu leluasa.

"Lo mau mati, kenapa ajak gue sih. Gila lo ya?!" Ketus Kaira ditengah rasa takutnya.

"Gue bisa aja melepas remnya, dengan begitu mungkin lo aja yang mati." Ungkapan pria itu seketika membuat Kaira terdiam, namun semua menjadi rasa takut terbesar Kaira saat pria itu sudah melepas Seatbelt dan membuka pintu mobil.
.
.
.
.
Bersambung...

Crazy Girl Mr.David || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang