20

77 8 0
                                    

"Operasi berjalan lancar, meskipun tadi terjadi pendarahan tapi bisa kami tangani segera. Operasi kami lakukan dibeberapa titik, dan pasien mengalami keguguran di trisemester pertama." Jelas dokter itu.

"WHAT?! Kai hamil Vid?" Tanya Juan yang kini tak mampu menopang tubuh David yang terduduk dilantai.

"Pasien akan dipindahkan keruang perawat intensif dulu untuk saat ini, hingga kondisi kembali stabil. Untuk waktu pemulihannya, kami belum bisa tentukan. Kalau begitu saya permisi." Ungkap sang dokter.

"Ngak?! NGAK! NGAKK!" David hanya bisa meringguk menelan kenyataan pahit yang ia dengar tadi.

"Vid lo tau Kai hamil?!" Tanya Juan.

"Iya gue tau. Kai lagi hamil 13 Minggu, Ju." Tanggis David merangkul kaki Sam yang berdiri didekatnya.

"Lo harus kuat Vid."

Baru saja Sam menguatkan David, dengan tiba-tiba David jatuh pingsan. Dengan segera Juan dan Sam membawa David menuju IGD.

"Pasien mengalami dehidrasi, jadi tunggu sampai pasien siuman dan nanti kita cek lagi kondisinya." Ungkap sang dokter.

"Terima kasih dokter."

"Sam lo mending cek Kai dulu, biar gue temani David disini." Pinta Juan.

"Gue?" Sam tampak binggung akan permintaan Juan.

"Iya lo. Karena kalau si tenggil ini siuman, dia bakalan buat rusuh. Kalau lo jagain dia, lo ngak bakal bisa kasar ke dia. Setidaknya kalau gue bisa tonjok dia." Jelas Juan terkekeh.

"Lo jangan sering-sering pakai otot sama dia, apalagi dalam kondisi lagi kayak gini." Ketus Sam sembari tersenyum kecil.

"Tenang aja, aman kok Sam. Selagi dia ngak banyak tingkah."

Mendengar itu Sam segera pergi meninggalkan Juan dan David, dan langsung menuju ruang perawatan Kaira.

Saat akan masuk kedalam ruang ICU, Sam sempat berpapasan dengan seorang dengan outfit serba hitam. Namun saat Sam memasuki ICU, ternyata hanya Kaira satu-satunya pasien disana. Seperti mencurigai orang tadi, tapi Sam berusaha untuk tetap positif thinking.

Sam menatap Kaira dengan sejumlah alat medis menempel ditubuhnya, Sam tampak prihatin akan hal itu hanya bisa menunduk saja.

"Kai lo harus kuat, lo harus bangun." Ungkap Sam berbisik pelan, lalu meninggalkan Kaira.

Hampir 2 pekan lamanya Kaira berada di ICU, David dengan setia selalu berada disisi Kaira. Hingga akhirnya Kaira sadar, namun pukulan pahit menghantam David dengan menyakitkan.

"Sayang? Kamu sadar? Apa yang sakit? Tunggu aku panggil dokter dulu." David yang mengetahui Kaira tersadar dari komanya, langsung berlari memanggil tim medis dengan senangnya.

"Kaira harus kita pantau lagi 2 atau 3 hari lagi, lalu setelah stabil bisa kita pindahkan keruangan inap." Jelas dokter setelah memeriksa kondisi Kaira.

"Baik dokter, terima kasih. Sayamg kamu dengarkan, kamu ..."

"Kamu siapa? Kenapa dari tadi manggil aku sayang?" Pertanyaan Kaira seperti begitu menohok bagi David.

"Dokter?" David segera melempar pandangan binggung.

"Kamu kenal nama kamu?" Tanya dokter pada Kaira.

"Iya, saya Kaira."

"Kamu ingat kejadian terakhir?" Tanya dokter lagi.

"Saya lupa. Saya hanya ingat seseorang terus menyebut saya Kaira. Dan saya yakin, kalau Kaira itu saya." Ucap Kaira tampak binggung.

"Ya sudah kamu istirahat dulu Kaira." Ungkap sang dokter, lalu memberi kode kepada David untuk mengikutinya.

"Dokter, Kaira kenapa jadi lupa gitu dokter?" Tanya David binggung.

"Sepertinya trauma yang dialami Kaira, membuat dia mengalami amnesia. Saya harap kamu bisa sabar, dengan kondisi Kaira." Jelas dokter itu  lalu pergi meninggalkan David.
.
.
.
Bersambung...

Crazy Girl Mr.David || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang