30

70 7 0
                                    

Anna akhirnya merasa mengalah untuk suatu hal dibalik topeng dan ponsel. Anna terdiam menatap lekat pada pria bertopeng itu, dengan perlahan pria itu menyodorkan ponsel. Seketika mata Anna terasa panas menatap isi ponsel, jelas membuat hatinya bergetar tak karuan.

"Daddy."

Airmatanya perlahan mengalir mulai membasahi pipinya, hatinya seketika hancur namun berusaha untuk tetap kuat.

"Sudah dong jangan nanggis ya." Hibur pria bertopeng itu.

Tanpa diduga pergerakan cepat Anna berhasil mengungkap pria dibalik topengnya. Anna terdiam menatap pria itu, Hengky adalah pria dibalik itu semua.

"Lo siapa?" Pertanyaan pertama Anna lontaran lantasan benar tak mengenali Hengky.

"Anna dengarin baik-baik. Gue bokap kandung lo, karena Prita hamil setelah tidur sama gue."

"Lo bohong! Lo mau ngejebak gue kan? Hah?! Ngak mempan." Timpal Anna tersenyum miring, dan Hengky sadar bahwa Anna baru saja mengeluarkan airmata buayanya.

"Ya... Ya... Lo ngak akan percaya apa yang gue bilang. Setidaknya DNA gue lo bisa cek sendiri." Ungkap Hengky yang mencabut sejumlah rambut miliknya, lalu menyodorkan pada Anna.

"Gue ngak percaya!" Kesal Anna lalu merampas rambut digenggaman Hengky.

Melihat sikap Anna, membuat Hengky terkekeh geli lalu berjalan keluar dari Apartemen tersebut. Namun seketika Hengky berhenti, lalu membalikan badannya melihat Anna yang hampir memasuki kamarnya dilantai 2.

"Aaahh!! SATU HAL LAGI ANNA, GUE CUMA MAU BILANG ALSA ANAK KANDUNG GUE JUGA! BYE MY LITTLE GIRL."

Mendengar ungkapan itu membuat Anna semakin bergetar hebat, namun ia terus menahannya hingga ia mendengar pintu apartemen kembali terkunci. Seketika itu juga kakinya tumbang begitu saja, airmatanya semakin keluar tak karuan.

.

Kaira menatap David yang terlelap, senyuman Kaira bak bagai iblis yang bangkit kembali.

"Hah... Dapatin lo dengan susah payah, dan gue butuh waktu lama banget buat lo jatuh kelubang yang sama David." Ungkap Kaira membelai pipi David perlahan.

Tok...tok...

Kaira terdiam sejenak mendengar ketukan dipintu kamar tersebut, dirinya langsung seperti mengambil posisi siaga.

"Ini gue Hengky."

Saat mengenali suara itu, seketika membuat Kaira sedikit lega.

"Lo kenapa ngak ngabarin dulu sih?" Kesal Kaira.

"Lo ngakpapa? Diapain sama dia?!" Hengky segera mengecek tubuh Kaira dengan seksama. "Lo luka?!"

"Gue ngakpapa, karena saat bermain kita bakalan sering luka. Jadi gue aman." Ungkap Kaira menenangkan Hengky.

"Dia habis lo apain? Dan ini mau kita apain?" Tanya Hengky yang penuh penasaran.

"Cuma gue suntikin obat tidur, paling 8 jam lagi bangun. Yang kita harus lakuin, next games." Senyuman Kaira seakan membuka isi kepala Hengky.

.

Sam kembali sibuk dengan operasi yang sedang ia jalani, bersama dengan timnya.

"Ok, sekarang tinggal dilanjut menutup lukanya. Kalau gitu saya tinggal dulu."

"Baik dokter."

"Dokter Vio tolong saya untuk menjelaskan dengan keluarga pasien."

"Baik dokter."

Setelah membagi tugas, Sam segera bergegas meninggalkan ruang operasi. Langkahnya terhenti saat melihat ponselnya, dan jelas ada notif pesan disana.

"Aku butuh kamu."

Membaca pesan itu membuat Sam segera bergegas untuk pergi.

"Dokter Vio, saya ada urusan sebentar."

"Baik, dokter."

Sam terus melangkahkan kakinya dengan cepat, dan hampir saja dia berlari kencang. Namun langkahnya terhenti saat melihat siapa yang ada diruang kerjanya.

"Kai?"

"Hai. Gue dengar lo lagi ada operasi?"

"Iya, baru aja selesai. Kamu kenapa? Apa yang bisa aku bantu?" Tanya Sam perlahan mendekati Kaira, hingga perlahan berani merangkul pinggang Kaira dengan mesra.

"Hmm.. coba gue pikir dulu, apaan ya? Kayaknya gue cuma butuh lo." Ungkapan genit Kaira berhasil membuat Sam tersenyum luluh.

"Ya." Sam hanya menganggukan kepalanya seakan mengerti mau Kaira, dan tanpa canggung Sam mengecup kening dan bibir Kaira dengan lembutnya.
.
.
.
.
Bersambung..

Crazy Girl Mr.David || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang