14

78 9 0
                                    

Kaira terus bermain bersama Anna, ia merasa kalau benar dirinya ada hubungan batin dengan Anna. Merasa lelah bermain, Anna mulai mengusal-gusal kepalanya didada Kaira, dengan penuh perhatian Kaira segera menimang Anna hingga tidur.

Kini Kaira telah membaringan Anna didalam box bayi, dengan rasa lelah Kaira langsung membaringkan tubuhnya dilantai. Namun seketika matanya menangkap sesuatu jauh dibawah lemari, seperti tampak terselip atau tercecer. Namun segera Kaira mencoba untuk meraih benda itu, hingga ia mendapati itu ada sebuah kotak kecil.

Tanpa ragu Kaira segera membuka isi kotak itu, tampak sebuah gelang pasien dan dengan jelas tertulis...

"Prita Vannesa?"

Kaira semakin penuh penasaran, dan hingga ia menemukan sepucuk surat kecil. Tanpa pikir panjang Kaira segera membukanya.

"Untuk anakku tersayang, Alsa Elory Lendra. Maafkan mama sayang, mama harus meninggalkan mu disini sendirian bersama papa dan kakak Anna. Mama janji, bakal rebut semua hak asuh kamu dan kak Anna suatu saat nanti. Mama pikir, dengan membuat dosa besar ini papa kamu bisa mencintai mama sepenuhnya. Ditambah dengan kehadiran kak Anna dan kamu Alsa.

Ternyata mama salah, papa masih terikat dengan cinta pertamanya Kaira Elisya. Tapi mama tak pernah menyesal, karena menghilangkan semua ingatan wanita itu akan papa mu. Tapi mama akan membuat dia membayar semuanya, kamu jangan khawatir kak Anna selalu bersama mama sayang.

Mama janji, akan buang penghalang kebahagian kita. Dan membuat papa selalu bersama kita. Tunggu saatnya sayangku, Alsa. Peluk dan sayang mama dan Kak Anna, untuk anakku Alsa

Mamamu
Prita Vannesa."

Membaca surat itu Kaira terdiam sejenak, perasaannya tak karuan hingga diam-diam airmatanya mengalir perlahan.

"Tega lo Prita, jadi selama ini lo musuh dalam selimut."

Semua teka teki dikepala Kaira mulai terjawab, dan matanya menatap kedepan memikirkan sesuatu. Dan kini ia tahu, bagaimana bisa bayi itu dan Anna tampak mirip. Kini Kaira tau bahwa bayi dihadapannya adalah Alsa bukan Anna. Kaira langsung berdiri menyeka airmatanya, lalu berjalan menuju keluar kamar Alsa.

"Tolong bawain saya sekeranjang buah dan minuman segar. Saya ingin bersantai dikamar Anna, sambil nemani dia tidur siang."

"Baik nyonya."

Tak lama berselang, sang babysuster masuk membawakan sekeranjang kecil buah-buahan dan cemilan lainnya.

"Perlu saya bantu kupaskan nyonya?" Tawarnya.

"Ngak perlu, saya bisa sendiri. Kamu istirahat aja." Ungkap Kaira lembut, dan dengan segera sang babysuster mematuhinya lalu pergi meninggalkan Kaira.

Kaira perlahan mengambil pisau yang ada didalam kerajang buah, lalu perlahan mengayunkan pisau kearah Alsa. Tatapan Kaira penuh kebencian, amarah dan perasaan dendam.

"Tapi tidak untuk saat ini Alsa." Bisik Kaira yang langsung menggendong Alsa yang tertidur.

"Gue bakal bawa lo jauh, tanpa jejak dan buat mereka merasakan bagaimana dipermainkan. Gue bakal cari tahu siapa gue." Tekad Kaira, menatap jauh kedepan.

.

David terdiam menatap keluar jendela ruang kerjanya, kepalanya penuh pertanyaan sesekali ia menatap arlojinya dengan perasaan gusar. Hingga Juan masuk keruangannya, wajahnya tak sedikitpun berubah.

"Gue nggak tau keberadaannya, gue rasa Kaira masih seperti yang dulu." Ungkap Juan yang langsung duduk disofa tanpa diminta.

"Maksud lo?"

"Susah untuk ditebak. Gue udah cek semua CCTV setiap sudut jalan, nggak ada jejak satupun. Kamera dashboard mobil gue sebagai bukti terakhir, kalau emang mereka mengalami kecelakaan." Ungkap Juan menyodorkan ponselnya kepada David.

Benar saja dalam rekaman itu, mobil yang dikendarain oleh Kaira menghindari sebuah truk besar. David terdiam mengamati rekaman dashboard, hingga mengulangnya beberapa kali.

"Mau lo ulangin berapa kali pun, jejak sudah sampai disitu aja. Cause, Airbag udah kebuka dan menghalangi rekaman." Jelas Juan dengan santai.

.

.

bersambung...

Crazy Girl Mr.David || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang