26

68 7 0
                                    

Mendengar sapaan itu membuat Anna sedikit terkejut, bagaimana wanita di hadapannya mengenali Anna.

"Kamu apa kabar? Papa mu ternyata pintar rawat kamu, sampai cantik seperti ini." Puji Kaira tanpa membuka identitasnya.

"Maksud lo apa? Dan ngapain lo di Penthouse nyokap gue?" Tanya Anna yang masih menodong Kaira.

"Iya, karena ini punya aku. Kamu tau kalau papa kamu yang beliin penthouse ini buat aku, dan papa kamu juga yang buat aku mati. Ups sorry hampir mati, disini." Ungkap Kaira terkekeh geli sembari menurunkan todongan Anna.

"Lo bohong banget." Kesal Anna yang langsung menjambak rambut Kaira dengan kasarnya.

"Awww!!"

"Dengar baik-baik. Bokap gue itu super duper kaya, ngak heran banyak cewek murahan yang ngaku-ngaku kayak lo. Paham?!" Kesal Anna mengeratkan jambakannya.

BUUKK...

Satu pukulan diperut Anna, membuat gadis itu terjatuh dan meringgis kesakitan.

"Kenapa sayang? Jatuh? Makanya jangan suka kurang ajar." Ketus Kaira terkekeh, Anna hanya memegangi perutnya dan menatap tajam kepada Kaira.

"Sini lo."

Belum sempat menjawab, Kaira segera menarik Anna yang masih meringgis. Hampir setengah jam mereka bersama, kini Anna dalam kondisi terikat dikursi, dengan sekuat tenaga Anna mencoba melawan namun dia tak sanggup.

"Anna. Dengar baik-baik, lo itu bukan anak kandung David. Lo anak kandung Prita dengan...." Kaira terdiam tak melanjutkan, saat mengetahui Anna seperti fokus mendengarkannya.

"Apa? Mau ngomong? Oh bentar." Kaira segera melepaskan lakban dimulut Anna.

"APA MAKSUD LO NGOMONG GITU! PERSETANAN LO." Kesal Anna, membuat Kaira segera melakban mulut Anna lagi.

"Nih ya bocil, nyokap lo itu wanita murahan. Dia mau ngelakuin apa aja, demi mendapatkan apa yang dia mau." Ungkap Kaira tersenyum miring, sembari merogoh saku jaketnya.

"Wait, gue punya sesuatu buat lo..."

Belum sempat Kaira memperlihatkannya, seketika bak bagai di hantam petir Kaira dipukul dari belakang hingga pingsan.

Melihat sosok yang menghantam Kaira dengan keras, membuat Anna memberusaha meloloskan dirinya. Dengan sigap Juan membantu Anna, sedangkan David langsung mengetahui siapa yang ia pukul.

"PAPA...!!" Tanggis Anna langsung memeluk David.

"Kamu ada yang luka?" Tanya David segera mengecek kondisi Anna.

"No daddy. Perempuan gila!" Dengan sigap David menahan Anna agar tak menendang Kaira

"Juan lo bawa Anna."

"Daddy?!"

"Biar Daddy yang urus kekacauan disini." Ungkap David, membuat Anna hanya bisa menurut saja.

David segera mendekati tubuh yang baru saja ia pukul, dan jelas tanpa terkejut dia mengenali siapa itu.

Hampir beberapa menit berlalu Kaira tak sadarkan diri, perlahan membuka matanya hingga kepalanya terasa pening.

"Aww..." Keluh Kaira memegangi kepalanya, namun siapa sangka David tepat dihadapannya.

"Hello my girl." Sapa David dengan senyum miringnya.

Kaira tak membalas sapaan David, dia hanya terdiam menatap David tanpa ada rasa takut baginya.

"Kepala kamu masih sakit?" Tanya David membelai surai Kaira dengan lembutnya.

"Sedikit." Keluh Kaira yang langsung menyandarkan kepalanya kearah dada David.

Melihat sikap Kaira yang cukup aneh baginya, terus membuat David bertanya-tanya.

"Are you ok? Aku mukul kepala kamu terlalu keras?" Tanya David terus membelai kepala Kaira.

"Hm..." Sahut Kaira menganggukan kepalanya pelan.

"Kai, kamu tau aku siapa?" Tanya David seperti penuh penasaran.

"Kenapa? Kamu David, pacar aku iya kan?" Ungkap Kaira dengan senyum manjanya.

"Pacar?"

"Iya, udah deh. Aku udah tau semuanya, kalau kamu dijebak sama Prita." Ungkap Kaira seketika membuat David tertegun mendengarnya.

.
.
.
Bersambung...

Crazy Girl Mr.David || TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang