Korban Shipper (1) | HyuckNo / Jaemjen

2.5K 118 10
                                    

Happy reading

Cerita ini buat kapal HyuckNo ya...
Yang gak suka sama pairnya bisa dilewati.
Kalo yang suka, ayo vote + comment.
Aku tunggu feedbacknya.
Makasih.

Maret 2020

"Jen, aku menyukaimu sudah sejak lama. Maukah kau jadi pacarku?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

April 2020

Sudah sekitar sebulan sejak kalimat itu diucapkan oleh salah seorang member dream pada Jeno. Seorang idol dari sebuah boygroup ternama Korea yang sedang naik daun. Jeno yang awalnya tak menghiraukan pernyataan tersebut dan menganggap sang sahabat hanya main-main, akhirnya terbawa perasaan ketika pemuda tersebut menunjukkan perhatian lebih padanya. Kemudian saat ini sang sahabat kembali mendatangi Jeno setelah ia melakukan live hari ulang tahunnya.

"Jen."

Jeno menoleh.

"Haechan?"

Ya. Haechan. Lee Haechan. Atau Lee Donghyuck. Dialah yang bulan lalu menyatakan perasaannya pada Jeno.

"Kau ada disini?"

Jeno memandang heran pada Haechan yang tiba-tiba muncul di dorm Dream. Karena seingatnya Haechan sebelumnya bilang jika ia akan diam di dorm ilichil. Pemuda itu mengangguk seraya mengulas senyum tipis.

"Aku ingin menemuimu," ucapnya.

Haechan mengulurkan tangannya.

"Selamat ulang tahun, Jeno-ya."

Haechan kembali mengulas senyum. Jeno membalas uluran tangan serta senyumannya.

"Terima kasih, Haechan-ah."

"Apa yang kau inginkan?"

"Eum... aku? Aku sedang tidak butuh apa-apa."

Haechan menghela nafas. Lalu duduk di sisi Jeno yang tengah berdiam diri di sofa ruang tengah.

"Jangan begitu, katakanlah apa yang kau inginkan."

"Tapi memang tidak ada yang sedang ku butuhkan, Haechan-ah."

"Kalau begitu bagaimana caranya aku menyenangkanmu?"

Jeno terdiam. Netranya menerawang. Tak lagi fokus pada televisi di hadapannya.

"Aku tidak perlu apa-apa lagi. Cukup kau temani saja aku disini sudah membuatku senang."

Haechan menatap pemuda di sampingnya lekat-lekat.

"Benarkah keberadaanku membuatmu senang?"

Jeno mengangguk.

"Kau selalu membuatku merasa nyaman. Saat aku bersedih atau lelah, kau selalu dapat menghiburku. Kau selalu memperhatikanku. Terima kasih Haechan-ah. Aku beruntung mengenalmu dan menjadi sahabatmu."

"Apakah hanya sekedar sahabat? Tidak bisakah aku menjadi kekasihmu? Kau bilang kau nyaman denganku. Kau bilang aku dapat menghiburmu. Aku bisa melakukan lebih dari itu semua jika kau mau menerimaku sebagai kekasih."

Haechan menjeda kalimatnya. Ia menatap Jeno lekat-lekat. Namun pemuda itu masih setia menghadap ke TV.

"Aku sungguh-sungguh menyayangimu, Jeno-ya. Melebihi sayangku pada yang lain. Melebihi sayang seorang teman atau sahabat. Dan aku mencintaimu, Jen. Sangat mencintaimu. Tidak bisakah kita menjadi sepasang ke-"

All About Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang