Korban Shipper (6) | HyuckNo / JaemJen

836 84 11
                                    

Happy reading

      

     

Haechan menatap dokter yang menangani Jeno dengan tatapan gelisah. Pemuda yang sangat dicintainya itu tiba-tiba jatuh pingsan sekitar 15 menit lalu dan belum sadar juga. Sang manajer bergegas menghubungi dokter yang sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan dan bersedia hadir saat diminta. Beruntung sang dokter sedang free sehingga bisa segera datang.

Tubuh lemah Jeno dibaringkan di ruangan yang memang difungsikan sebagai ruang kesehatan. Hanya berdua dengan sang manajer di dalam ruangan tersebut, Haechan sangat cemas melihat kondisi Jeno yang baru disadarinya terlihat sedikit kurus. Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya. Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Jeno tiba-tiba pingsan? Apa penyebabnya?

Beberapa menit berkecamuk dengan berbagai pikiran, Haechan yang tak melepaskan genggaman tangannya pada sang kekasih sedikit terkejut kala mendengar ketukan di pintu. Ketiganya sontak menoleh. Sosok Renjun muncul kemudian.

"Maaf mengganggu. Tapi sepertinya ada yang perlu aku tunjukkan pada dokter," ucapnya.

"Masuklah, Renjun," ucap sang manajer.

Pemuda itupun melangkah masuk. Di tangannya, ia menggenggam sesuatu.

"Dokter, saya menemukan ini dalam tas Jeno," ujarnya seraya menyodorkan botol berwarna oranye tersebut.

Sang dokter nampak terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang dokter nampak terkejut.

"Apa dia punya gejala kecemasan?" tanyanya.

Haechan dan sang manajer saling pandang.

"Setahu kami tidak," jawab sang manajer.

"Memangnya kenapa Dok? Itu obat apa?" tanya Haechan.

"Salah satu jenis obat antidepresan," jawab sang dokter.

Haechan nampak terkejut, namun tidak dengan sang manajer.

"Kau lupa aku pernah mengkonsumsi obat itu sebelumnya?" tanya Renjun.

Haechan menatapnya bingung.

"Tapi untuk apa Jeno mengkonsumsi obat itu? Maksudku, kenapa dia mengkonsumsinya?" tanyanya.

"Mana aku tahu. Kau kan kekasihnya. Orang terdekatnya. Seharusnya kau tahu," jawab Renjun.

"Haechan-ah, apa sesuatu terjadi belakangan ini?" tanya sang manajer.

"Tidak, Hyung. Kami memang sempat berdebat sebelumnya. Tapi kami sudah berbaikan kemarin dan tidak ada masalah apapun lagi," jawab Haechan.

Haechan beralih kepada sang dokter.

"Benar itu antidepresan, Dok?" tanyanya.

"Benar. Itu obat untuk gangguan kecemasan. Bisa juga untuk mengatasi gangguan tidur seperti insomnia, depresi akut dan masalah psikologis sejenisnya," jawab sang dokter.

All About Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang