The Only One (4) | MarkNo / JaemJen / MarkHyuck

806 67 0
                                    

Happy reading

Yoshi dan Jazel bergegas berlari menghampiri Jean yang jatuh pingsan. Jazel meraih kepala Jean dan meletakkannya di pangkuannya.

"Ean.. Ean bangun! Lo kenapa Ean? Bangun!" ucapnya cemas.

Ia menepuk-nepuk pipi tirus Jean.

"Jean.. Bangun Je!" Yoshi ikut mencoba.

Kemudian ia mendongak pada karyawannya yang semula menolong Jean saat pingsan.

"Gimana ceritanya bisa pingsan?" tanyanya.

"Gue gak tau Bang. Jean baru aja selesai itung pembukuan. Trus dia ngeluh pusing, mau rehat bentar di belakang. Tapi baru beberapa langkah tiba-tiba dia pingsan," jawab si karyawan.

Yoshi mengangguk-angguk tanda paham.

"Zel, kita bawa Jean ke rumah sakit aja," ucapnya pada Jazel.

"Iya Bang," balas Jazel.

Ia kemudian bersiap mengangkat tubuh Jean.

"Bisa? Mau abang bantuin?"

"Gak usah Bang. Gue bisa angkat Ean sendiri. Badannya enteng. Abang siapin mobilnya aja."

"Ya udah kalo gitu. San, bantu El!" Yoshi memerintah sang karyawan.

"Iya Bang."

°°

Jazel menuntun Jean masuk ke dalam apartemen dengan hati-hati. Jean sempat terhuyung, namun dengan sigap Jazel mengeratkan pegangannya pada pinggangnya. Yoshi yang berada di belakang keduanya pun turut membantu.

"Gue gendong aja ya?" ucap Jazel cemas.

"Gak perlu, El. Gue masih kuat jalan," ucap Jean.

"Kuat apanya, orang hampir jatuh begitu!"

"Gue kesandung, El."

"Kesandung apaan? Gak ada yang ngalangi jalan kita. Gak ada karpet yang dilewati juga."

"Kesandung kaki gue sendiri."

"Itu karena lo lagi gak fit. Jadi jalan sampe kesandung-sandung kaki sendiri. Sok kuat lo!"

"Bawel lo!"

"Gue bawel karena gue care sama lo!"

"Udah deh El. Kepala gue makin pusing dengerin omelan lo!"

Jazel menghembuskan nafas kasar. Yoshi yang berada di sisi lain tubuh Jean hanya diam mendengarkan perdebatan keduanya. Ia tahu, adiknya tengah menahan kesal melihat keadaan Jean. Bagaimana pun Jazel menyukai Jean sejak lama. Dan Yoshi tahu itu. Ia yakin, melihat Jean patah hati sampai sakit begini pasti tak mudah baginya.

Sesampainya di kamar Jean, mereka membantunya berbaring di ranjangnya. Setelah Jean berbaring dengan nyaman, Jazel menarik selimut Jean hingga sebatas dada.

"Thanks," ucapnya lirih.

"Hmm.. Gue buatin bubur dulu. Lo tidur aja. Ntar kalo buburnya mateng gue bangunin," ucap Jazel.

Jean hanya mengangguk. Setelah itu ia beranjak. Meninggalkan Jean dan Yoshi di dalam kamar.

"Je," panggil Yoshi.

"Iya Bang," jawab Jean.

"Kalo lagi ada masalah jangan nyiksa diri sendiri!"

Jean terdiam.

All About Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang