Zein (10) | JaeJen / TaeJen

608 79 45
                                    

Happy reading

      

            

Zein diam terpaku mendengar perkataan Jeffry. Ia mencernanya selama beberapa saat seraya menatap pemuda yang ia enggan bukakan pintu hati. Karena bagaimana pun nama Theo masih bertahta dalam hatinya.

"Lo beli rumah ini buat gue?" tanyanya.

"Iya," jawab Jeffry singkat.

"Buat apa?"

"Kita mau menikah. Sudah seharusnya kita tinggal di rumah sendiri."

"Emang lo pikir gue mau hidup berdua sama lo?"

Pertanyaan Zein membungkam Jeffry.

"Asal lo tau, gue nikah cuma demi anak ini. Kan lo bilang mau rawat anak ini. Kalo kita gak nikah, gimana anak ini ke depannya? Dia pasti butuh status kan!? Jadi gue putusin buat nikah sama lo untuk anak ini."

Keadaan berubah hening. Jeffry tak membalas sepatah katapun karena sesungguhnya hatinya terluka mendengar perkataan Zein. Ia merasa seperti diangkat setinggi langit lalu dihempaskan begitu saja ke bumi oleh pemuda yang ia cintai sepenuh hati itu.

Jeffry sangat senang kala Zein mengatakan mau menikah dengannya. Walaupun ia harus memenuhi beberapa syarat yang diajukan oleh pemuda itu. Ia merasa memiliki sedikit harapan karena sebelum-sebelumnya, Zein sangat antipati terhadapnya. Perubahannya yang tiba-tiba membuat Jeffry senang. Maka dari itu ia bergegas menyiapkan rumah tersebut serta menyiapkan diri dan hatinya untuk menerima persyaratan yang diajukan oleh Zein.

    

    

"Pertama. Pernikahan kita cuma status. CUMA STATUS. Gue gak mau melakukan kewajiban apapun itu yang harus seorang submissive lakukan terhadap dominannya. Lo paham maksud gue kan!?"

Jeffry mengangguk. Ia sudah menduga hal ini akan menjadi syarat utama yang diajukan oleh Zein.

"Dan bukan cuma kewajiban batin, tapi juga lahir. Gue gak mau direpotkan dengan segala urusan rumah tangga. Karena terus terang gue sama sekali gak siap buat itu. Jadi, jangan berharap gue bakal ngeladenin lo. Nyiapin baju lo, masakin lo, anything!"

"Iya. Aku tau. Aku gak akan minta kamu buat lakuin itu semua. Aku gak mau ngerepotin kamu. Dan aku bakal ngelakuin apapun yang kamu minta."

"Baguslah."

"Syarat kedua?"

"Syarat kedua, gue gak mau dikekang. Setelah anak ini lahir, gue mau nerusin kuliah gue. Seenggaknya sampe S2. Dan gue juga pengen kerja nantinya. Mama pernah bilang mau ajak gue terjun ke dunia modelling dan gue ada minat ke arah sana."

Jeffry tertegun.

"Kamu mau jadi model?"

"Ya."

"Bukannya pekerjaan itu menyita banyak waktu?"

"Trus kenapa? Gue kan udah bilang gue gak mau dikekang! Dan gue ingetin lagi sama lo. Pernikahan ini cuma status!"

Jeffry terdiam.

"Lo berharap apa sih sama pernikahan ini? Jangan lo kira dengan jadi suami gue nanti lo bisa ngendaliin gue!"

"Enggak Zein. Aku gak pernah mikir bakal begitu. Sekalipun aku gak ada pikiran buat ngekang apalagi ngendaliin kamu. Aku cuma mikirin nak ini. Gimana dia kalo nanti kamu sering ninggalin dia?"

All About Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang