Zein (12) | JaeJen / TaeJen

505 76 48
                                    

Happy reading

    

      

"Ugh..."

Zein meremat tangan Jeffry yang menggenggam tangannya. Keringatnya terus bercucuran menahan rasa sakit akibat kontraksi. Kepalanya mendongak dengan netra terpejam. Raut kesakitan nampak jelas di wajahnya. Pemuda yang duduk disisinya nampak sangat cemas. Ia pun tak kalah berkeringat karena tegang. Sebelah tangannya yang terbebas ia gunakan untuk mengusap-usap perut Zein guna memberikan sedikit rasa nyaman yang entah masih dapat berguna atau tidak. Terkadang ia mengangkat tangannya tersebut untuk menyeka keringat Zein dengan tissue.

"Ssshh... Sa-kitt.."

"Sabar ya Zein. Sebentar lagi kita sampai. Pak, lebih cepat lagi!" titah Jeffry pada sang supir.

Ia memutuskan membawa Zein ke rumah sakit dengan menggunakan supir. Karena tangannya terus digenggam oleh sang suami.

"Jeff... Sakit.. Ugh..."

"Iya, aku tau. Sabar ya... Sayang, sabar sebentar ya," ucap Jeffry seraya mengelus perut Zein.

"S-siapa yang lo sebut 'sayang'?"

"Baby."

Entah mengapa jawaban singkat Jeffry membuat Zein sedikit kecewa.

"Sama kamu."

"G-gue? Ugh..."

"Iya. Kamu mau ku panggil 'sayang'?"

"Enggak."

Kali ini Jeffry yang kecewa. Lalu Zein kembali mendesis merasakan sakit yang semakin kuat.

"T-tapi pengecualian buat sekarang. Soalnya- AAARRGGH! JEEEFFF, SAKIIIT!" teriak Zein membuat Jeffry semakin panik.

"PAK! BURUAN!" teriak Jeffry.

"Iya Den. Ini udah cepet. Udah deket juga. 1 km lagi nyampe," sahut si supir ikut panik.

"Bi! Dokter Lexi udah Bibi telpon kan!?" tanya Jeffry pada Bi Ani yang duduk di sebelah supir.

"Sudah Den. Dokter Lexi sama timnya sudah siap sedia. Zack, papa mama Zein, sama papi mami Den Jeffry juga sudah nunggu di rumah sakit. Pak Barra sama Bu Thalia lagi dalam perjalanan katanya."

Jeffry hanya mengangguk sebagai respon.

"Zein, tahan sakitnya sebentar ya. Sebentar lagi kita nyampe," ucapnya pada Zein yang terus mengaduh kesakitan.

"Sabar ya Sayang."

Zein merasakan wajahnya menghangat.

Dokter Lexi dan timnya dengan sigap membantu Jeffry mengangkat Zein dan menidurkannya di atas brankar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter Lexi dan timnya dengan sigap membantu Jeffry mengangkat Zein dan menidurkannya di atas brankar. Di sekitar mereka, seluruh anggota keluarga Zein serta kedua orang tua Jeffry hanya bisa mengamati dengan cemas. Tepat setelah tubuh Zein diletakkan, brankar mulai digerakkan. Dengan cepat mereka mendorongnya menuju ruang operasi.

All About Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang