pecinta langit

1 1 0
                                    

" Mana baju olah raga lo gue gak bawa " Ucap Rachel yang datang ke kelas nya dinda Rachel berani ke kelas dinda soalnya belum ada yang datang ke kelas kelas masih sangat sepi mereka berdua datang di jam 6 pagi

Ini pertama kali nya seorang dinda datang sangat pagi sekali biasanya dia selalu berlangganan ke guru guru yang lain untuk mendapatkan sebuah hadiah yang buruk dari guru

" Nyaurusan lo sendiri gak bawa " Ucap dinda yang masih fokus membaca novel

" LO BERANI SAMA GUE HAH!! " Teriak Rachel yang memukul meja nya dinda yang membuat dinda kaget bukan main tapi dia memasang wajah datar seolah olah tidak kaget padahal jantung sudah mau copot

" Ngapain gue takut sama lo " Ucap dinda kembali membaca novelnya

" Kalo lo emang mau nya gitu, oke " Ucap Rachel yang menatap tajam kearah dinda yang tidak direspon apapun oleh sang empu

" Guys " Ucap Rachel kedua temennya Rachel langsung memberantakin tas dinda sampai semua buku milik dinda jatuh dan mengobrak abrik bangku dinda saat mereka menemukan benda yang mereka cari mereka tidak lupa menyiramkan sebotol air milik dinda setelah selesai melakukan itu mereka langsung pergi dari sana

Saat Rachel ingin melangkah kaki kakinya terhenti saat dinda memengang tangan nya " Kalo lo pakai punya gue gue pakai punya siapa? Gue gak mau dihukum sama pak alif " Ucap dinda yang air matanya sudah membasahi pipinya

" Lo pikir aja sendiri " Ucap Rachel yang langsung mendorong tubuh dinda sampai dinda jatuh ke lantai dan ia langsung pergi dari sana

Dinda menangis tanpa suara tiba tiba saja ada laki-laki yang mengasihnya sapu tangan ia mendongak Kepala nya melihat seorang laki-laki berdiri tegak di depan nya
" Jangan nangis saya tidak suka lihat kamu nangis "

Dinda tidak menerimanya sapu tangan malah ia menundukkan kepalanya dan menangis di dalam nya
Laki laki mensejajarkan posisinya dengan posisi dinda
Entah kenapa saat dirinya lihat dinda nangis hatinya juga ikut sakit

" Dinda " Panggil laki-laki itu dengan sangat lembut sekali
Dinda mendongak kan kepala nya dan memperlihatkan mata laki-laki itu sudah berkaca kaca kemudian menundukkan Kepala nya

" Jangan nangis saya tidak suka lihat kamu nangis " Ucap laki laki itu memberi sapu tangan nya kembali

" Rafan hikss , gue takut kalo pak alif bakal marah sama gue hikss " Ucap dinda ia takut dihukum sama pak alif ya walaupun dia sering langganan hukuman para guru dia jarang sekali atau tidak pernah mendapatkan hukuman dari pak alif bukan nya dinda gak takut sama guru guru lain tapi hukuman guru lain itu tidak semenakutkan hukuman pak alif beri

" jangan takut kepada manusia takutlah kepada Allah " Ucap laki laki itu mengambil baju olah raga nya di dalam tas miliknya

" Ini kamu pakai baju punya saya dulu, biar kamu gak masuk angin " Ucap rafan yang khawatir karena seragam dinda basah banget takutnya dinda akan masuk angin kalo lama lama makai seragam itu dan didalam kelas itu memakai AC

Ah ci.....

Benar dugaan nya Rafan dinda masuk angin kan karena terlalu lama makai baju yang basah Rafan melepaskan jaketnya dan diberikan perlahan agar dirinya tidak menyentuh dinda

" Dinda,saya minta tolong sama kamu ganti baju sekarang saya tidak mau kamu sakit "

Dinda melangkah kaki saat baru saja beberapa langkah dirinya pingsan yang membuat Rafan semakin panik " Din dinda bangun, kamu denger saya kan? "

Ia berdiri dan berlari meminta bantuan orang lain ia trus berlari entah kenapa jam segini murid murid belum pada datang sepi sekali ia tidak sengaja ketemu sama salah satu guru perempuan disekolah

Rafan menetralkan pernafasan nya yang dari tadi lari lari mencari bantuan ia menarik nafas lalu menghabiskan secara perlahan " Assalamu'alaikum bu "

" Waalaikumsalam, ada apa? " Tanya perempuan itu yang melihat anak laki-laki itu yang matanya sudah sebab

" Bu bantuin saya temen saya pingsan bu " Ucap Rafan yang membuat perempuan itu juga ikut panik

" Dimana temen kamu? " Tanya perempuan itu rafan segera berjalan dengan sangat cepat yang di susul dengan 1 wanita paruh baya itu dan 2 anak perempuan  tingkat nya rafan

Akhirnya mereka nyampai di kelas dan cepat cepat 2 anak tingkat nya rafan membawa dengan menggunakan tandu  menuju ke UKS sekolah setelah nyampai dinda dibaringkan dan diperiksa oleh 2 anak perempuan itu yang merupakan anak PMR

Pecinta LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang