" Pengumuman pengumuman untuk anak OSIS silakan untuk turun kelapangan sekarang " Ucap seorang laki laki yang memberitahu pengumuman itu melalui mic di lobby sekolah yang kebetulan itu adalah salah satu pusat memberi informasi untuk para siswa-siswi dan guru
Dinda yang sedang mendengarkan pelajaran saat mendengar pengumuman itu ia terlalu malas untuk turun kelapangan ia sudah tau ia turun akan melakukan apa karena pengumuman ini udah dikasih tau digrup OSIS tadi malam
Ia harus lagi dan lagi ketinggalan pelajaran tapi mau gimana lagi ini udah resiko jika ingin menjadi anak OSIS kalo hari ini dirinya izin tidak ikut pasti akan dimarahin oleh pakketu dinda juga sudah sangat banyak minta izin ia juga bingung ingin menggunakan alasan apa? Kalo
semisal nya dirinya tidak masuk kan bisa buat alasan tidak masuk ia dan rafan melangkah kaki ke guru mereka untuk meminta izin terlebih dahulu saat sudah mendapatkan izin baru lah mereka bisa keluar kelas kebetulan Rafan juga mengikuti organisasi ini dan dirinya
juga wakil ketua dalam organisasi ini dan rafan dia tidak berjalan sejajar dengan dinda melainkan dia berada dibelakang ini bukan sekali dua kali tapi setiap rafan dan dinda jalan bareng pasti rafan selalu berada dibelakang dinda
Setelah sampai dilapangan ternyata sudah banyak yang melatih mereka berdua langsung bergegas membantu teman temannya dinda membantu bagian pengibar bendera sedangkan Rafan membantu afreen-ketua OSIS dibagian pemimpin upacara
Hari ini adalah jadwal anak OSIS untuk mengajarkan cara menjadi pemimpin upacara kebetulan setiap hari senin selalu melakukan upacara dan pemimpin upacara danton pengibar bendera dan lain lain nya itu diurutkan dari kelas 10A 10B dan seterusnya sampai yang terakhir adalah 12D
Tidak anak OSIS saja yang mengajarkan jalanannya upacara tapi juga ada anak dewan dan mereka berdua biasanya memiliki jadwal hari ini diajarkan oleh anak OSIS minggu depannya diajarkan oleh anak dewan dan seterusnya hingga selesai
Tidak terasa jika latihan mereka sampai bel istirahat sekolah berbunyi yang menandakan waktunya sholat dhuhur " Kita sudahhi dulu latihannya dan habis sholat kita akan melanjutkan latihan nya bagi yang sholat silakan mengambil air wudhu dan kemasjid " Ucap afreen tanpa lama lama mereka berdua afreen dan rafan
langsung ke masjid dan mengambil air wudhu
Sedangkan dinda ia mengistirahatkan sebentar bersama para teman temannya mereka tidak langsung ke masjid mereka menunggu adzan dzuhur barulah mereka ke masjid" Rajin banget mereka berdua " Ucap anca yang melihat pak ketu dan Wakil yang langsung mengambil air wudhu dan bukan hanya anca saja yang melihat nya cewek yang ada disana juga melihat nya
" Kalian berempat gak ke masjid ? " Ucap Kirana yang melihat keempat teman nya tidak menuju masjid seperti apa yang dilakukan oleh ketua dan wakil mereka
" Nanti dulu gue cape banget ngajari mereka " Ucap baskara yang sama mengistirahatkan tubuhnya baskara putra nebastala adalah lelaki yang memiliki kulit putih mata sedikit sipit mirip orang china
" Kalian juga kenapa gak ke masjid? " Tanya chandra lelaki yang memiliki kulit coklat dan memiliki senyuman yang manis
" Kita nungguin adzan " Ucap mega mewakili anak perempuan yang ada disana yang langsung mendapat anggukan dari beberapa teman nya
" Kita juga sama nungguin adzan yakan?? " Ucap cakrawala lelaki tinggi dan juga memiliki wajah yang cukup lumayan tampan
" Ya " Ucap langit yang memiliki sifat dingin alias cuek tapi cuek gini peka
Saat mereka berbincang adzan dhuhur berkumandang yang awalnya mereka saling berbincang langsung berhenti dan mendengar adzan tersebut dinda yang mendengar adzan tersebut suara nya tidak begitu asing ditelinga nya seperti suara rafan dan ternyata benar jika itu suara milik rafan
Suara yang begitu indah dan sangat sopan masuk digendang telinga nya setelah selesai adzan baru lah mereka membubarkan diri masing masing dan yang perempuan ke kelas untuk mengambil mukena mereka sedangkan yang laki laki langsung pergi ke masjid
Dinda memasuki kelasnya yang disana ada sekitar 4 orang perempuan yang tidak sholat ada yang berhalangan ada juga tidak beragama islam ia langsung mengambil mukenanya tanpa menyapa teman-teman nya dan juga keempat perempuan itu juga tidak memperdulikan kehadiran dinda
Dinda melangkah kaki ke masjid bersama Abel yang notabene nya adalah sahabatnya dinda diorganisasi ini dan sahabat perdana dinda karena dari SMP sampai dirinya sma ia tidak pernah mendapatkan teman pas ia mengikuti organisasi ini dirinya mendapatkan sahabat yang selalu kemana mana bersama tapi sayangnya Abel dan dinda tidak sekelas Abel mendapatkan kelas 11c
Setelah mereka selesai wudhu mereka berdua menggelar sejadah mereka dan memakai mukena sambil menunggu iqamah mereka menyempatkan menghabiskan waktu dengan mengobrol
" Din, lo tau gak yang tadi adzan siapa? " Tanya Abel
" Kayaknya rafan deh yang adzan " Ucap dinda ia antara nyakin dan tidak karena rafan juga tidak pernah mengumandangkan adzan di sekolah dan juga suara adzan itu sama seperti suara nya rafan
" Emangnya kenapa? Lo suka nya? " Tanya dinda yang entah kenapa langsung melontarkan pertanyaan itu
" Kayaknya gue udah mulai suka deh sama dia tapi lo jangan bilangin siapa siapa nya din!! "

KAMU SEDANG MEMBACA
Pecinta Langit
De TodoMenceritakan tentang seorang anak perempuan yang tidak seberuntung anak yang lain #jangan lupa follow akun author