pecinta langit

5 1 0
                                    

" Kayak nya dia seorang gus deh Non " Ucap bi jum mereka berdua mengobrol sambil menunggu Rafan selesai wudhu

" Gus?, masa anak kyai sekolahnya di SMA yang pelajaran agamanya aja sedikit pasti anak kyai sekolah di man atau sekolah yang ilmu agama nya banyak " Ucap dinda yang

tidak begitu nyakin jika Rafan anak dari seorang kyai
Karena hampir kebanyakan anak kyai pastinya belajar di man atau sekolah yang ilmu yang tentang agama Islam nya banyak Untuk bisa berbagi ilmu yang ia dapat kepada

masyarakat sekitar nya tapi entah kenapa dinda merasa kalo yang dikatakan bi jum ada benar nya karena sikap nya sangat sopan dan santun yang sangat persis dilakukan oleh sikap para Gus pesantren lainnya

" Masa sih non, menurut fling nya bibi mengatakan kalo den Rafan itu seorang Gus Non " Ucap bi jum bi jum itu fling ya sangat kuat dan tepat sasaran terus tapi dinda tidak terlalu percaya seperti itu dan juga ia tidak terlalu peduli kalo Rafan seorang Gus apa bukan?

" Gak tau bi, dinda juga gak terlalu peduli tentang rafan seorang Gus apa bukan? Dan juga itu bukan urusan nya dinda juga "

" Non gak boleh gitu, Menurut bibi Non itu cocok loh sama dia, kayaknya dia juga suka sama Non " Ucap bi jum menebaknya dari gerak geriknya Rafan yang seperti suka sama anak majikannya

" Apaan sih bi ya gak lah dia itu MasyaAllah bagi aku yang astagfirullah ini bi " Ucap dinda sambil mengambil cemilan yang ada di meja tamunya

" Ya kan kalo jodoh gak ada yang tau masa Non gak mau punya suami seperti den Rafan "

" Gak bi saya SD "

" SD? "

" Sadar diri bi "

Saat mereka berdua asikk asiknya mengobrol ada perempuan yang melewati mereka tanpa salam atau sapaan seolah olah dirumah tidak ada orang dan disaat itu juga Rafan keluar dari tempat wudhu dengan rambut yang basah sangat menambah tingkat kegantengan

Perempuan itu menghentikan langkah yang tadi awalnya cuek malas saat ketemu Rafan langsung sumringah seperti cewek pikme yang kesenangan lihat cowok ganteng " Hai kenalin nama gue Rachel nama lo siapa? " Rachel yang sudah mengulurkan tanganya

Dan dibalas oleh Rafan dengan menangkupkan kedua tangannya " Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam " Bukanya menjawab pertanyaan nya Rachel rafan melangkah kakinya kearah dinda dan bi jum yang langkah sangat jauh dari tempat wudhu

" Udah selesai? " Tanya dinda yang langsung berdiri dari sofa yang tadi ia dudukin Rafan menjawab nya dengan sebuah anggukan

" Oya maaf sebelumnya,lo gak Papa kan sholat dikamar gue dulu biasanya keluarga gue itu sholat dikamar masing masing jadi gak ada tempat sholat buat bersama tapi lo gak papa kan sholat dikamar gue? "

" Gakpapa " Ucap Rafan yang menundukkan kepalanya dan mereka berdua melangkah kaki kamar dinda yang berada di lantai 2 dan mereka berdua melewati Rachel yang dari tadi melihat terus kearah mereka berdua

Setelah nyampai di kamar dinda dinda membuka pintu itu dengan lebar dan tidak menutup pintu kamarnya dinda mengambil sebuah sarung dan sajadah di dalam lemari yang di simpan sangat rapi

" Ini udah ada sarung sejadah kalo lo butuh apa apa bilang ke gue, kalo gitu gue tunggu dibawah " Ucap dinda

ia langsung melangkah kaki pergi meninggalkan rafan yang masih berdiem dan menundukkan kepalanya sebenarnya dirinya berniat untuk turun kebawah tapi tiba-tiba sebelum dirinya turun ada tangan yang menarik dirinya dengan sangat kasar

Dinda yang tangan nya ditarik dengan kasar dirinya tentu memberontak " Lepasin kakak "

Dengan terus menerus memberontak akhirnya orang yang tadi menarik tangan melepaskan dengan kasar dan menatap dinda dengan muka kebencian dinda yang melihat itu juga tidak peduli juga ini bukan sekali dua kali diperlakukan seperti itu

" Gue bilangin sama lo,kalo jadi cewek jangan serakah semua cowok lo embat semua " Ucap Rachel

" Gak usah bosa basi langsung keintinya aja " Ucap dinda dirinya terlalu malas untuk menanyakan ucapan kakak Rachel sebenarnya dirinya sudah tau madsut dari cewek serakah itu sebenarnya dirinya tidak serakah emang

dirinya dekat dengan laki-laki tapi dirinya tidak mungkin menginginkan semua laki-laki yang mendekati dirinya dirinya hanya menganggap semua nya adalah sebatas teman dan juga kedekatan dirinya dengan laki laki juga hatinya sama sekali tidak memiliki rasa sama semua laki laki yang mendekati nya

" Gue bilangin sama lo gak usah deketin rafan atau nanti lo tau akibatnya!!! "

" Lo siapanya Rafan nyuruh nyuruh gue buat gak deket sama dia?? " Ucap dinda mengerutkan keningnya ia merasa aneh dan bingung kenapa tiba-tiba kakak nya mengacam dirinya untuk tidak dengan dekat dengan rafan emang kakaknya pacarnya rafan?

" Kenalin nya gue calon pacarnya rafan " Ucap kak Rachel menyodorkan tangan kehadapan dinda

Dinda yang melihat itu tidak membalas sodoran tangan itu dan tersenyum smirk " Kalo ngehalu jangan ketinggian"

Kak Rachel yang mendengar itu ia langsung menarik rambut sang adek dinda yang melihat itu langsung menarik keras rambut sang kakak Rachel yang membuat sang kakak kesakitan merasa aneh karena tidak biasanya dinda bisa ngelawan kakaknya biasanya ia pasrah nangis nangis tapi ini beda tidak seperti biasanya ia seketika sadar kalo didepan nya bukan adeknya

" Zara,jangan bilang yang ada di tubuh adek gue itu lo?! "

" Kalo udah tau ngapain nanya?!, SEJAK KAPAN LO MENGANGGAP CEWEK PENGECUT INI JADI ADEK LO?!! "

" gue bilangin sama lo jangan sampai Rafan tau soal ini kalo gak nyawa lo habis di tangan gue " Setelah mengatakan itu ia langsung pergi meninggalkan Rachel dengan emosi yang belum reda

..........

" Ini udah mau malam mendingan saya pamit pulang dulu dan Terima kasih,maaf ngerepotin " Ucap rafan yang sudah siap siap memasukkan buku buku yang tadi ia keluarkan

" Ya sama sama " Bi jum dan dinda mengantarkan Reno kedepan

" Assalamu'alaikum " Rafan menyalakan mesin motor nya dan tersenyum tipis kearah dinda dan melajukan motor nya menghilang dari pandangan nya dinda dan beberapa

menit kemudian di susul mobil Anton memasuki perkarangan rumah ia keluar dari mobil Lamborghini berwarna putih itu dengan membawa sebuah boneka kuromi berwarna hitam dan putih yang sangat lucu sekali

menit kemudian di susul mobil Anton memasuki perkarangan rumah ia keluar dari mobil Lamborghini berwarna putih itu dengan membawa sebuah boneka kuromi berwarna hitam dan putih yang sangat lucu sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pecinta LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang