pecinta langit

3 1 0
                                    

" Omma papa Rachel berangkat " Ucap Rachel yang mencium punggung tangan omma dan anton

" Kamu gak berangkat sayang? " Tanya omma menatap lembut kearah dinda yang sibuk memotong daging

" Nanti omma dinda naik motor berangkat nya " Ucap dinda dengan nada yang lembut

" Ayok ikut omma " Ucap omma yang menarik tangan dinda yang membuat dinda bingung yang tiba-tiba omma menarik tangannya

" Pak edi " Teriak omma

saat mobil itu mau keluar dari perkarangan rumah tiba-tiba pak edi-sopir menghentikan mobil yang membuat Rachel yang lagi main hp terjatuh HP nya karena pak edi berhenti mendadak

" Kenapa sih pak, jadi jatuh kan HP saya " Ucap Rachel dengan nada yang bentak

" Maaf non kayaknya omma memanggil saya "

" Pak edi dinda ikut sama Rachel ke sekolah " Ucap omma yang membuat Rachel dan dinda kaget dengan ucapan sang nenek

" Silakan non " Ucap pak edi yang mempersilahkan dinda masuk

" Assalamu'alaikum omma " Ucap dinda mencium punggung tangan sang nenek

" Waalaikumsalam, belajar yang rajin sayang " Ucap omma yang mencium kedua pipi dinda

Dinda masuk kedalam mobil Alphard milik omma najwa yang disambut tatapan tajam dari Rachel dinda yang melihat itu hanya acuh ia mendadah ke arah omma

" Alay, lebay " Ucap Rachel yang sibuk dengan HP nya

" Bilang aja lo iri, karena lo gak pernah dapat kasih sayang omma " Ucap dinda yang mengambil benda pipih nya yang tadi ia simpan di kantong almaternya

" Siapa juga yang iri sama lo, gak level sama gue "

Dinda tidak menjawab ia sibuk menscrooll tik tok daripada jawab pin Rachel yang pasti tidak ada kelar nya ia juga terlalu malas untuk berdebat dengan sang kakak
Keheningan di mobil mereka sibuk dengan kegiatan masing masing akhirnya mereka sampai di sma angkasa
Rachel turun dari mobil dan melangkah kaki nya ke kelas

" Makasih nya pak edi " Ucap dinda yang juga turun dari mobil

" Sama sama non " Ucap pak edi yang melajukan  mobil
Dari pagar sma angkasa

Dinda berjalan menuju kelas nya ia tidak peduli kalo meret semua mencibir kalo dinda adek nya Rachel Rachel tidak pernah bilang ke semua orang kalo dinda

" Beneran itu adeknya Rachel? " Tanya siswi itu yang melihat kearah dinda terus dengan tatapan yang sulit diartikan

" Masa sih dia bukannya salah satu anak beasiswa disini"

" Kayaknya gak mungkin deh dia kan anak beasiswa sedangkan Rachel anak ceo dari perusahaan yang terkenal di jakarta gak level kalo adek kakak "

" Apa dia anak pembantu nya "

" Anak pembantu kok sekolah disini gak pantas "

" Sok kaya huhuhuhuhu "

" Kok bisa anak pembantu sekolah disini harusnya sekolah di SMA yang khusus buat anak pembantu "

Dinda yang mendengar itu dada nya terasa sakit sekali mendengar setiap ucapan yang mereka lontarkan ia berlari di Koridor sekolah SMA dengan air mata yang sudah mengalir deras dan telinganya ia tutup dengan tangannya biar dirinya tidak mendengar ucapan yang membuat hatinya sakit

Rafan yang tidak sengaja berpapasan dengan dinda yang sudah mengalir kan air mata yang membuat rafan dan barat bertanya tanya

" Dia kenapa? " Tanya barat kepada temennya yang ada di sebelah nya koridor SMA angkasa sudah ramai dengan siswa-siswi

" Lo tau gak kalo disekolah kita ada murid anak pembantu" Jawab laki laki itu

Saat mendengar itu Rafan  pergi tanpa meminta izin ke barat Barat yang tadinya ngobrol dengan temennya tiba-tiba kaget saat Rafan pergi tanpa dirinya " Lo mau kemana fan?"

Pecinta LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang