pencinta langit

8 1 0
                                    


Beberapa menit kemudian mereka sibuk mengerjakan soal dipapan tulis sedang kan ada seorang gadis yang sudah selesai mengerjakan soal tersebut dirinya berdiri dari kursinya dan berjalan kedepan untuk menilai hasil pekerjaannya

Dan disaat itu juga ada dua orang pria yang satu masih muda dan memakai baju seragam yang sama dengan nya dan satu nya lagi memakai baju dan celana coklat seperti
guru

sedangkan gadis itu melihat kearah kedua laki-laki itu masuk ia hanya terlihat bodoamat ia juga tidak melirik kearah satu laki-laki yang berada di belakang wali kelasnya setelah selesai mendapatkan nilai dinda kembali ke tempat duduknya

Dan disaat itu semua murid perempuan heboh melihat pria itu yang tadinya malas malas an mengerjakan soalnya matematika sekarang giliran ada cogan mata jadi melek semua dan soal matematika itu dilupakan dan semuanya fokus kearah cowok tersebut

" Gila kelas kita dimasukkin cogan " Ucap salah satu murid perempuan - thania

" Pak minimal di kenalin cogannya " Teriak salah satu perempuan yang duduk di kursi tengah

" Bener banget kenalin doang pak " Ucap syahira yang duduk dikursi depan sambil melihat jelas pria itu yang dari tadi menundukkan Kepala nya

" Siapa nama cogannya " Teriak semua murid perempuan tidak dengan dinda setelah ia menilai tugas nya ia lebih memilih melihat taman di jendela ia tidak terlalu peduli tentang kehadiran cogan itu

" Alay " Ucap salah satu anak laki laki yang ada disana yang langsung mendapatkan anggukan dari murid laki-laki semua

" Bilang aja lo iri kan " Ucap salah satu murid perempuan itu yang tidak Terima kalo dirinya dan teman teman nya dibilang alay

" Benar pasti iri mereka " Menambahi bunga yang duduk sebangku dengan enjel pak eko dan pak lukman pria

paruh baya yang datang bersama murid laki-laki itu hanya mendengar kehebohan murid murid nya kebetulan pak lukman wali kelas mereka hanya biasa melihat ke cerewetan mereka karena ini tidak sekali dua kali malah
bisa dibilang sering dan kelas mereka saja diberikan

julukan kelas yang paling cerewet di sekolah walaupun
begitu kelas mereka juga memiliki banyak banget murid murid berprestasi didalam kelas itu bahkan ada juga beberapa murid murid mendapatkan juara diajang perlombaan yang biasa nya digelar oleh bupati itu bahkan ada yang berhasil mendapatkan juara diperlombakan antar provinsi

" Anak anak tenang kalo kalian tidak tenang bapak tidak akan memperkenalkan murid baru ini " Ucap pak lukman mengancam biar semua murid nya diem setelah semua murid nya diem barulah pak lukman memperkenalkan murid barunya

" Anak anak kita kedatangan murid baru namanya rafan coba kamu perkenalkan diri kamu sama temen temen kamu " Ucap pak lukman mempersilahkan rafan untuk memperkenalkan diri

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh "

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh "

" perkenalkan semua nama saya Muhammad Adam rafan al faiz " Ucap rafan yang memperkenalkan nama dengan singkat ia menatap kearah bangku sebelah kiri yang kebetulan bangku itu semua berisi laki laki

" Terimakasih atas perkenalan nya semoga kamu betah tinggal dikelas ini silakan kamu duduk di sebelah nya barat " Ucap pak lukman menunjukkan tempat duduknya yang berada dibelakang paling pojok dekat dengan pintu keluar

"Iya pak " Ucap rafan yang tersenyum tipis yang membuat para kaum hawa meleleh melihat senyuman Rafan ia berjalan kearah tempat yang tadi ditunjukkan oleh pak lukman

" Gila senyuman nya manis banget woii " Ucap thania yang menepuk nepuk teman sebangkunya yang bernama bunga

" Itu punya gue " Ucap bunga yang langsung mengklaim Reno adalah punyanya

" Hai kenalin nama gue barat angkasa putra, lo mau gak temenan sama gue? " Ucap pria yang duduk di bangkunya yang mengulurkan tangannya kearah reno

" Ya saya mau berteman dengan mu " Ucap rafan yang membalas uluran itu

.............

CEKLEK......

" Assalamu'alaikum " Ucap dinda yang terus melangkahkan kaki nya menuju ke kamar tapi anehnya ia tidak melihat keberadaan sang ayah yang ia lihat ada seseorang perempuan yang setahun lebih tua darinya yang sedang sibuk memainkan benda pipih di sofa

Dinda tidak peduli ia melewati perempuan itu dan terus melangkah kaki menuju kekamar yang berada di lantai kedua

" Kenapa baru pulang jam segini? Dari mana aja lo? " Ucap perempuan-rachel itu tanpa mengalihkan ke benda pipih

" Bukan urusan lo " Ucap dinda yang masih melangkah kaki nya dengan cepat ia malas jika berurusan dengan sang kakak

" Btw gue boleh nanya sesuatu gak sama lo?, tadi ada cogan kayaknya dia sekelas sama lo,namanya siapa tu cogan? "

" Gak tau "

" Gue bilangin papa kalo lo pulang nya telat " Ucap perempuan itu yang sudah berdiri menghadap punggung milik dinda yang terus melangkah kaki tanpa mau mendengarkan ancaman itu dinda sudah biasa ia mendapati ancaman ancaman dirumah ini

..........

" Papa kok baru pulang " Ucap Rachel yang langsung mencium tangan sangat ayah yang baru saja pulang ia sudah dari tadi menunggu kedatangan sang ayah di ruang tamu

" Maaf nya sayang tadi ayah agak telat pulang nya karena ada miting mendadak, kamu udah makan belum? " Tanya anton putra pratama- ayah nya dinda dan rachel

" Belum yah dari tadi Rachel nungguin ayah biar kita bisa makan bersama "

" Anak ayah kasian banget maaf nya sayang " Ucap anton mencium puncak kepala sang anak

" Kalo ayah dari tadi minta maaf terus kapan kita makan ayah cacing cacing diperut Rachel udah bunyi minta diisi " Ucap Rachel yang kesal dari tadi sang ayah terus terusan mengucapkan kata maaf

" Yaudah kalo gitu " Ucap anton dan mereka berdua berjalan kearah meja makan yang sudah ada banyak

sekali di mejanya yang tampak mengugah selera dan mereka berdua menikmati makanan itu berdua hanya berdua seolah mereka melupakan dinda dan anton seperti menganggap Rachel hanya anak kandung satu satu nya saja padahal dinda juga termasuk anak kandung anton

Dan mereka berdua meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar mereka masing-masing tanpa sepengetahuan anton bi jum mengambil beberapa lauk dan nasi dipiring tidak lupa mengambilkan air putih ia berjalan kearah tangga dengan membawa nampan berisi kedua benda itu

Tok... Tok... Tok....

" Non, Non dinda sudah tidur apa belum? " Ucap bi jum yang memastikan dinda sudah tidur apa belum ia takut kalo dinda sudah tidur karena sekarang sudah menunjukkan jam 11 malam

" Belum bi " Jawab dinda dari dalam kamarnya ia membuka kamarnya dan memperlihatkan bi jum membawa makan malam

" Kok bibi bawain saya makan malam,emang belum habis nya makanan nya? " Ucap dinda bingung karena ini pertama kalinya ia disisakan makanan biasanya dia tidak pernah mendapatkan sisa makanan nya pasti makanan itu sudah habis di makan ayah dan kakak nya

" Alhamdulillah makanan nya masih ada, jangan lupa dimakan nya non, biar lambung nya tidak sakit " Ucap bi jum yang merasa kasian dengan anak majikan nya yang tidak pernah diperhatikan oleh keluarga nya sendiri

" Ya bi Terima kasih " Ucap dinda menerima nampan itu kebetulan juga cacing yang ada di perut nya sudah berbunyi minta diisi

Pecinta LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang