✿ HAPPY READING ✿
.
.
.
Halaman SMA Yudhistira nampak ramai dengan berbagai perlombaan yang tengah dilaksanakan hari ini. Usai menyelesaikan Ujian Akhir Semester ganjil, SMA Yudhistira secara rutin akan mengadakan class meeting setiap akhir semesternya. Berbagai lomba diperlombakan dan setiap kelas akan memilih perwakilan dalam setiap lomba tersebut. Ini hari kedua class meeting, dan suasana terlihat lebih meriah di banding sebelumnya.
Diantara para murid yang berbahagia saat melakukan perlombaan, disisi lain pastinya ada anggota OSIS dan para panitia lainnya yang merasa kelelahan dengan acara tersebut. Namun tentu saja mereka tetap menikmati acara karena pada acara ini, mereka bisa merasakan kebersamaan yang erat dengan siswa dari kelas lain. Persaingan yang ketat dalam perlombaan, justru akan menghidupkan suasana kebersamaan.
Sedangkan di tempat lain, Auris nampak duduk di tepian dan menonton lomba k-pop dance yang dilaksakan di tengah lapangan. Sebagai seseorang yang menyukai hal-hal yang berbau k-pop, Auris tentu tak akan melewatkan perlombaan di hadapannya begitu saja. Terlebih yang menjadi perwakilan dari kelasnya adalah Fara. Ini terlihat begitu menarik baginya dan sayang jika dilewatkan begitu saja.
"Permisi, Kak Auris."
Salah seorang siswi dari kelas X nampak berbicara Auris membuat perhatian gadis itu teralihkan. Ia menatap siswi itu dengan salah satu alis yang naik ke atas.
"Tadi ada yang nitipin ini buat Kakak," ujar siswi tersebut sembari menyodongkan sebuah minuman kaleng dingin kepadanya.
Auris mengerutkan keningnya dengan heran. Siapa yang menitipkan minuman ini untuknya?
"Katanya dari pacar Kakak."
Kedua mata Auris sontak memelotot tak percaya begitu mendengar ucapan siswi tersebut. Lalu dengan ragu ia mengambil alih minuman tersebut.
"Makasih, ya," ujar Auris yang kemudian diangguki pelan oleh siswi tersebut. Setelahnya siswi tersebut berlalu pergi.
Auris menatap minuman kaleng di tangannya dengan kening yang berkerut. Pacarnya? Siapa? Ia saja tak memiliki seorang pacar. Lantas siapa yang memberinya minuman ini? Tak ingin menghiraukannya, ia kemudian membuka tutup kaleng pada minuman tersebut dan meminumnya. Lagi pula cuaca memang sedang panas dan beruntung sekali ia mendapatkan minuman dingin ini.
Kedua mata Auris tak sengaja menangkap sosok Andra yang baru saja datang dan duduk di sebelah Vino di seberang sana. Sejenak, kedua tatapan mata mereka bertemu. Andra menarik sebuah senyum manis kearahnya.
Tanpa sadar, kedua bibir Auris pun ikut tertarik ke atas juga. Apakah minuman ini dari Andra? Satu-satunya cowok yang dikira pacarnya di sekolah ini hanyalah Andra. Bisa jadi siswi yang memberikan minuman padanya tadi juga mengira bahwa Andra adalah pacarnya.
Auris meletakkan minuman kalengnya di atas kursi beton kemudian bangkit dari duduknya. Tiba-tiba ia ingin buang air kecil. Gadis itu lalu beranjak menuju toilet.
Selesai buang hajat, ia mencuci tangannya terlebih dahulu. Kedua matanya menatap refleksi dirinya melalui kaca cermin di hadapannya. Ia membenahi rambutnya ke belakang telinga dan menarik sebuah senyum tipis. Hari ini, suasana hatinya terasa membaik.
Namun tiba-tiba, kepala Auris terasa begitu pening. Kedua matanya yang menatap refleksi dirinya semakin kabur. Tangan kirinya refleks berpegangan pada tepian westafel sedangkan tangan kanannya memegang kepalanya yang terasa begitu berdenyut nyeri. Sepersekian detik setelahnya, pandangannya menjadi gelap dan ia tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The False Reality (TELAH TERBIT)
Teen FictionHirap. Segala hal yang telah berlalu kini perlahan hirap ditelan masa. Menyisakan segala kehancuran yang abadi dalam ingatan setiap orang yang melaluinya. Luka akan kehancuran, luka akan kehilangan, semuanya akan tetap abadi meski sekeras apapun ber...