Chapter Five

127 75 54
                                    

✿ HAPPY READING✿
.
.
.
"Gue suka diri gue sendiri, jadi nggak ada alasan kenapa gue harus hidup sebagai orang lain."

- Auristela Agni Rosalie -

***

"AURIS! AURIIIS!"

Suara teriakan yang menyapa gendang telinganya barusan nyaris membuat sang empu tersedak. Gadis itu segera menoleh ke asal suara. Nampak seorang siswa datang menghampirinya dengan tergesa-gesa. Nafasnya nampak tersengal-sengal akibat berlari.

"Ish! Ngapain pakai teriak-teriak, sih?" protes Fara yang terusik dengan teriakan tersebut.

"Itu-hosh-Andra-hosh! Hosh!"

"Ngomong yang jelas ada apa?" tanya Auris yang merasa penasaran.

"Andra sama Javran gelut di gymnasium." Salah seorang siswa yang baru saja datang mengabarkan.

"Terus?"

"Masalahnya mereka gelut bawa-bawa nama lo, Auris."

"Hah?!" Auris kontan membulatkan kedua matanya tak percaya. Ia saling tatap satu sama lain dengan Alina dan Fara. Tanpa membuang banyak waktu, ketiganya langsung bangkit dari duduknya dan berlari meninggalkan kantin seolah ada seseorang yang mengomandoi mereka.

Sedangkan di ruang gymnasium, atmosfer penuh ketegangan nampak menyelimuti suasana. Dua orang cowok saling tatap dengan tajam satu sama lain. Javran nampak mencengkram kerah kemeja Andra dengan kuat. "Gue peringatin lo, bang*at. Pergi dari sini dan nggak usah buat keributan. Jangan pernah deketin Auris sejengkal pun."

Andra tersenyum tipis. "Lo nggak ada hak buat ngatur gue," balasnya dingin.

"Sebelum semuanya memburuk, gue peringatin lagi, jauhi Auris dan pergi dari sini."

Andra berdecak pelan. Cowok itu mendorong Javran dengan kuat hingga cengkraman di kemejanya terlepas.

"WOI! LO BERDUA BISA BERHENTI NGGAK?"

Vino yang terlihat geram dengan perang dingin antara Javran dan Andra segera berteriak dengan keras.

"DIEM LO!"

Namun teriakan dari Javran terdengar lebih keras dari teriakannya sendiri hingga Vino nampak berjengit kaget. Cowok itu sudah hendak beranjak maju namun Raihan di sebelahnya segera mencegahnya tanpa suara.

Andra beranjak mengambil bola basket di bawah kakinya lalu kembali menatap Javran.

"Gimana? Mau battle nggak sama gue?" tanyanya pelan. Ia melempar bola tersebut kepada Javran yang langsung ditangkap oleh cowok itu.

Tanpa menunggu jawaban dari Javran, Andra mundur beberapa langkah kebelakang untuk mengambil posisi. Javran yang masih berselimut rasa amarah melempar bola tersebut dengan kuat. Andra yang menyadarinya reflek menghindar dan nahasnya, bola tersebut justru terlempar jauh dan mengenai seseorang yang baru saja memasuki ruang gymnasium.

Itu adalah Auris, seseorang yang baru saja datang dan terkena lemparan bola. Gadis itu tak menyadari keberadaan bola tersebut dan tak punya waktu untuk menghindar hingga tubuhnya seketika terjatuh ke atas lantai.

"AURIS!" Fara terpekik kaget. Ia segera menangkap tubuh Auris sebelum benar-benar terjatuh ke atas lantai. Namun karena mendadak ia tak bisa menahannya dan ikut terjatuh ke atas lantai. Alina segera duduk di sebelahnya dan membantu Auris untuk duduk. "L-lo nggak papa, Ris?" tanyanya dengan cemas.

The False Reality (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang