Chapter Three

94 56 19
                                    

HAPPY READING
.
.
.

"Senja memang hanya datang sebentar, ia datang sebagai tanda perginya siang demi datangnya sang malam. Senja juga mengajarkan kita bahwa akhir, juga bisa berakhir indah."

- Andra Dilta Reggadayn -

***

"Eh! Katanya Andra mau join anak basket ya?"

"Iya, bukan katanya lagi, sih, emang mau join."

"Wuihh gila! Anak basket dah cakep-cakep tambah Andra lagi, gue semangat nontonin basket ini, mah."

"Gass! Entar harus ke lapangan basket."

"Rugi nggak, sih, kalau nggak lihat cogan-cogan main basket."

"Yang bener ajaa! Jelas rugi, dong!"

Kasak-kusuk perihal Andra yang akan bergabung dengan klub basket terdengar di seantero sekolah. Hanya dalam sehari setelah pindah ke SMA Yudhistira, cowok itu telah mampu menyita perhatian sebagain besar siswi di sekolah hanya dengan ketampanannya. Ditambah ia akan bergabung dengan klub basket, namanya semakin menyebar dengan hebat.

"Bosen banget denger topik pembicaraan hari ini, itu mulu yang dibicarain." Fara berujar dengan raut sebalnya. Sejak pagi tadi ia terus mendengar nama Andra yang terus dibicarakan karena hendak bergabung denhan klub basket. Ia sungguh bosan mendengarnya.

"Namanya juga hot news today," tanggap Auris.

"Kayak nggak ada bahan gosip lain aja."

"Dahlah, kantin aja, yuk," ajak Alina bangkit dari bangkunya.

Auris mengiyakan, gadis itu menyusul bangkit dan beranjak menuju kantin. Fara pun sama halnya. Langkah ketiganya terhenti saat melihat keramaian di lapangan basket.

"Eh! Kalian dulu aja, deh," ujar Alina tiba-tiba membuat kedua temannya itu menatapnya dengan penuh curiga.

"Yaudah sono, puas-puasin aja liat Javrannya."

Alina kontan memelotot begitu mendengar kalimat yang Fara ucapkan. "Orang gue mau ke toilet bentar," balasnya kemudian beranjak pergi meninggalkan kedua temannya.

Auris sudah hendak mengajak Fara untuk pergi ke kantin namun urung saat Fara menarik tangannya dan mengajaknya untuk menonton basket. Tanpa menolak, Auris mengikuti kemauan Fara dan ikut menonton permainan basket yang tengah berlangsung.

"Andra! Andra! Andra!"

"Javran! Javran! Javran!"

Sorak-sorai itu terdengar sahut-memyahut. Meneriaki jagoan yang mereka dukung masing-masing. Sebagian besar meneriaki nama Javran karena Javran adalah ketua klub basket. Sebagian lagi ada yang meneriaki nama Andra karena cowok itu adalah anak baru yang tampan di sekolah ini. Sebagian lagi ada yang meneriaki anggota biasa seperti Vino dan Raihan.

"Lo dukung siapa?" tanya Fara berbisik.

Auris mengalihkan perhatiannya ke arah lapangan. Melihat satu per satu dari mereka yang tengah bermain basket. Javran memang terlihat keren, tak heran Alina menyukai cowok tersebut. Namun atensi Auris tak terpaku pada cowok tersebut, kedua matanya justru terpaku pada Andra yang terlihat masih memegang bola. Men-drible bola itu beberapa kali, menegakkan tubuh lalu melempar bola tersebut ke arah ring.

The False Reality (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang