✿ HAPPY READING ✿
.
.
."Seperti kata lo, kita hanyalah dua orang yang saling mengenal sekedar nama. Nggak lebih, jadi, nggak usah berlagak seolah lo tahu seperti apa gue sebenarnya."
-Javran Nathanio Elkana-
***
Satu minggu berlalu begitu cepat, tanpa terasa pertandingan basket antara SMA Yudhistira dan SMA Pelita pun tiba. Dan pertandingan tersebut di laksanakan di lapangan basket SMA Yudhistira sendiri. Hal ini cukup menguntungkan bagi para anggota basket SMA Yudhistira karena mereka tak perlu jauh-jauh pindah tempat jika seandainya lomba tersebut tidak di lakukan di sekolah mereka sendiri.
Para penonton bersorak menyemangati pilihan mereka masing-masing. Karena ini akhir pekan, banyak dari sekolah sebelah juga yang datang untuk menonton. Namun tetap saja, penonton mayoritas adalah murid-murid dari SMA Yudhistira. Mereka terlihat tak mau kalah bersorak dari para penonton lainnya.
Dua babak berlalu dan tim SMA Yudhistira nampak masih memimpin. Namun yang cukup disayangkan adalah salah seorang pemain dari tim ini mengalami sedikit cedera karena terkilir saat melempar bola ke arah ring tadi.
"Andra, bersiap! Setelah ini kamu gantikan teman kamu!" perintah Pak Heru yang langsung diangguki oleh Andra.
Cowok itu bangkit dari duduknya dan bersiap untuk babak selanjutnya. Ia menghampiri empat orang lain yang baru saja menepi ke tepi lapangan.
"Ingat! Pertahankan poin kalian, mengerti?!" peringat Pak Heru yang langsung saja diangguki oleh ke lima anggota basket tersebut. Di antaranya ada Javran, Andra, Vino, Raihan, dan salah seorang dari kelas XII IPS-2.
"Semangat semaunya!" seru Pak Heru membangkitkan semangat timnya.
Javran mengangkat tangannya ke hadapan. Diikuti ke empat anggota lainnya.
"SMA YUDHISTIRA!
"FIGHT!"
Teriak mereka bersamaan sembari membumbungkan tangan mereka. Setelahnya, mereka memasuki arena lapangan dan mulai memposisikan diri mereka masing-masing.
Permainan babak ketiga terasa lebih menegangkan sebelum babak sebelumnya. Tim dari SMA Pelita nampak lebih bersemangat dari sebelumnya. Sama seperti halnya tim SMA Yudhistira, mereka juga tak ingin kalah.
Raihan melompat dengan cepat begitu melihat lawannya hendak mengoper bola. Berhasil mengambil alih bola tersebut, ia mendribelnya beberapa saat lalu mengopernya pada Andra yang berada tak jauh darinya.
Dengan cepat dan tepat Andra berhasil menangkap bola tersebut. Dengan gerakan yang cepat dan tepat ia berhasil mencetak poin.
"YEAHH!"
"ANDRA! ANDRA! ANDRA!" teriak para murid SMA Yudhistira dengan begitu senang begitu melihat Andra berhasil mencetak poin.
"Very good very well, lo menang lo cakep, well!" teriak Fara dari tempatnya dengan begitu semangat. Gadis itu nampak bersemangat dibanding Alina dan Auris. Keduanya menonton dengan tenang di tempatnya.
"Good, masukin terus bolanya hari ini. Karena seterusnya lo nggak akan bisa," ujar Javran dengan senyum miring di wajahnya sembari menepuk bahu Andra beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The False Reality (TELAH TERBIT)
Fiksi RemajaHirap. Segala hal yang telah berlalu kini perlahan hirap ditelan masa. Menyisakan segala kehancuran yang abadi dalam ingatan setiap orang yang melaluinya. Luka akan kehancuran, luka akan kehilangan, semuanya akan tetap abadi meski sekeras apapun ber...