✿ HAPPY READING ✿
.
.
."Jangan pernah ngorbanin diri lo demi orang yang nggak membutuhkan pengorbanan dari lo. Karena pada akhirnya, lo akan hancur karena sikap lo sendiri."
- Auristela Agni Rosalie -
***
"Yeaah! Akhirnya istirahat juga!" Fara berseru senang sembari merenggangkan otot lengannya. Mata pelajaran matematika yang baru saja berakhir sungguh menguras tenaganya karena ia harus berfikir dan menghitung angka per angka yang ada. Bagi Fara, mata pelajaran bahasa asing cukup lebih menyenangkan dibanding mata pelajaran hitung-menghitung.
"Alin, Auris, kantin yok! Butuh amunisi nih perut gue," ajak Fara pada kedua sahabatnya itu.
"Lo berdua duluan aja, gue masih ada perlu," balas Auris. Gadis itu memberesi buku miliknya dengan cepat dan segera berlalu pergi meninggalkan ruang kelas tanpa menunggu jawaban dari Fara dan Alina.
Fara melenguh kecewa. Ia menarik lengan Alina dan menyandarkan kepalanya di pundak gadis tersebut. "Dahlah, ayo, Al, buruan," ajaknya. Ia kemudian berlalu pergi meninggalkan kelas bersama Alina.
Sedangkan di kantin saat ini, dua orang laki-laki tengah saling tatap dengan sengit satu sama lain.
"Jadi lo berdua mau makan apa nggak?" Raihan yang jengah melihat kedua orang tersebut lantas membuka suara demi mencairkan suasana.
Tak ada jawaban, keduanya masih bergeming di tempatnya. Javran yang masih merasakan emosinya membuncah dalam dadanya dan ingin kembali melayangkan pukulannya pada Andra dan Andra yang menunggu Javran akan melakukan hal tersebut. Ia memang marah, tapi ia tak ingin memulai perkelahian terlebih dahulu.
"Lo berdua kalau ada masalah buruan diselesain, deh, mending," ujar Vino.
"Bukan urusan lo," balas Andra dan Javran hampir bersamaan. Vino seketika terdiam di tempatnya. Jika situasinya seperti ini, ia sungguh tak ingin ikut campur.
"Javran!"
Hingga pada akhirnya seruan itu berhasil mengalihkan perhatian mereka. Seorang gadis nampak berjalan cepat ke arah mereka.
"Gue mau ngomong sama lo," ujar Auris -gadis yang baru saja datang dan berseru memanggil Javran.
Javran menatap Auris sejenak, kemudian ia beranjak dari tempatnya setelah sempat melemparkan lirikan tajamnya pada Andra. Ia kemudian berlalu pergi meninggalkan kantin bersama Auris.
"Loh! Jadi keperluan Auris itu ke kantin duluan buat ketemu sama Javran?" heran Fara yang baru saja sampai di kantin bersama Alina. Keduanya menatap ke arah Javran dan Auris yang perlahan hilang dari pandangan mata mereka berdua.
Tak terlalu menghiraukannya, Alina dan Fara segera membeli makanan dan duduk di kursi kantin yang kosong. Bersebelahan tepat dengan kursi yang Raihan, Andra, dan Vino tempati saat ini.
"Jadi, lo udah lama kenal sama Javran, Ndra?" tanya Vino yang telah penasaran sejak pertama kali Andra datang ke sekolah ini. Ia merasa aneh saat Javran mengucapkan nama Andra dengan lengkap dan benar. Jika memang keduanya belum pernah mengenal satu sama lain, Javran tak mungkin tahu nama Andra, nama lengkapnya pula.
![](https://img.wattpad.com/cover/270743578-288-k553925.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The False Reality (TELAH TERBIT)
Ficção AdolescenteHirap. Segala hal yang telah berlalu kini perlahan hirap ditelan masa. Menyisakan segala kehancuran yang abadi dalam ingatan setiap orang yang melaluinya. Luka akan kehancuran, luka akan kehilangan, semuanya akan tetap abadi meski sekeras apapun ber...