°°°
Kini semua murid telah keluar dari kelasnya masing-masing. adara terlihat sedang menunggu kakaknya yang belum kunjung datang. tiba-tiba suara klakson motor membuat adara terkejut. Adara pun langsung menoleh ke arah fara yang baru datang.
Fara terkekeh. "Hehe, kaget ya, ra?"
"Ya iya lah, pake nanya lagi." Saut adara kesal.
"Sorry deh, ini ngomong-ngomong lo belom di jemput?"
"Belom."
"Yaudah Pulang bareng gue aja yok." Ajak fara.
"Gak deh, gue di suruh nungguin abang gue."
"Aelah, Abang lo knal gue kali, pasti bang deril ga bakal marah kalo lo pulangnya bareng gue." Ujar fara.
"Em, iya juga sih, yaudah deh gue pulang bareng lo aja."
"Nah, gitu dong. Buruan naik." Ucap fara girang.
Ketika adara ingin menaiki motor fara, tiba-tiba suara klakson mobil berbunyi dan berhenti tepat di depan adara.
deril pun langsung menurunkan kaca jendela mobil. "masuk, ra."
Adara menghela nafasnya. "Gak jadi nebeng deh, far."
"Iya tau, Kalo gitu gue duluan ya." Ucap fara.
"Iya, hati-hati lo."
"Oke."
fara pun beralih melihat ke arah deril. "Bang, duluan ya."
Deril hanya mengangguk. Setelah itu fara pun langsung pergi. adara langsung masuk ke dalam mobil, setelah itu deril langsung menancapkan gas dan meninggalkan area sekolah.
°°°
Deril dan adara sedang di perjalanan. di dalam mobil terasa hening, deril dan adara sama-sama diam, hingga akhirnya deril membuka suara.
"Mau ke mall dulu ga?" Tanya deril.
Adara mengangguk girang. "mau dong."
Deril tersenyum sembari mengusap pucuk kepala adara. "Oke."
°°°
Sesampainya di mall, deril langsung menggenggam tangan adiknya.
"Mau beli apa?" Tanya deril.
"Em, aku pengen cemilan, stok di rumah tinggal dikit soalnya."
Deril mengangguk. Setelah itu deril dan adara langsung berjalan menuju tempat makanan ringan. setelah mengambil beberapa banyak cemilan, tiba-tiba adara melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
Adara pun langsung menarik lengan kakaknya dan langsung berjalan menuju tempat boneka beruang yang berukuran sangat besar, bahkan lebih besar dari dirinya.
"Em, bang." Panggil adara.
"Hm?" Jawab deril.
Adara menggigit bibir bawahnya, adara menggerak-gerakan tangan kakaknya dan melirik boneka beruang yang ada di depannya, setelah itu ia pun kembali menatap kakaknya.
Deril tersenyum melihat tingkah adiknya yang seperti anak kecil, deril pun langsung mengambil boneka beruang tersebut.
"Mau?" Tanya deril.
Adara langsung mengangguk girang, deril pun memberikan boneka tersebut ke adiknya, deril terkekeh ketika melihat adara yang sedikit kesusahan membawa bonekanya yang berukuran sangat besar, adara pun terlihat sangat senang sekali.
"Makasih ya, bang." Ucap Adara girang.
Deril mengangguk sembari tersenyum. "Mau apa lagi?"
"Em, kayaknya udah deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻