86

864 53 0
                                    


°°°

Kini deril dan arhan sudah masuk di dalam rumah, mereka pun langsung duduk di kursi.

"Kalian tunggu di dini dulu, adara ke belakang bentar." Ucap adara.

"Iya, sayang." Ucap Arhan.

"Iya, ra." Saut deril.

Adara pun langsung menuju ruang makan. Nasi goreng yang tadi ia bikin ia bagi menjadi dua piring. Karna Adara sudah tidak selera makan akhirnya nasi goreng tersebut ia berikan kepada kakaknya dan kekasihnya.

°°°

Adara sudah kembali menghampiri deril dan arhan, adara menaruh nasi goreng tersebut di hadapan mereka berdua.

"Taraaa, ini nasi gorengnya aku sendiri loh yang bikin."

Deril dan arhan menatap adara tidak percaya.

"Serius, Ra?" Tanya deril.

Adara tersenyum sembari mengangguk girang. "Iya serius, bang."

"Emang kamu bisa masak, yang?" Ucap Arhan.

"Ya sebenernya sih gak bisa. Tapi karna berhubung bik Lastri lagi pulang, jadi terpaksa deh aku masak sendiri."

Arhan tersenyum bangga menatap adara. "Pinter banget calon istri aku."

"Iya dong, Makanya buruan cobain masakan aku."

Deril dan arhan mengangguk.

"Kamu gak makan sekalian, ra?" Tanya deril.

Adara menggeleng. "Enggak deh, Aku udah gak nafsu makan."

Deril mengangguk paham. Setelah itu deril dan arhan pun memakan nasi goreng buatan adara. Mereka berdua mematung karna rasa nasi gorengnya terasa sangat asin.

"Gimana? Enak ga?" Tanya Adara.

Deril dan arhan saling melirik satu sama lain. Kemudian mereka kembali menatap adara. Mereka berdua berusaha menetralkan expresinya. Mereka mengangguk sembari tersenyum menatap adara.

"Enak, ra. Enak banget, jago juga kamu bikin nasi goreng." Ucap deril.

"Iya, sayang. Kamu hebat banget, padahal baru pertama kali bikin nasi goreng, tapi rasanya udah se enak ini." Ucap Arhan.

Deril dan arhan terpaksa berbohong karna tidak ingin membuat adara kecewa.

Adara langsung tersenyum girang begitu mendapat pujian dari kakak dan sang kekasih. "Makasihhh. Yaudah lanjutin lagi dong makan nya, Habisin Sekalian."

Deril dan arhan hanya mengangguk sembari tersenyum kecut.

"Ohiya, adara lupa gak bawa minum. Kalo gitu aku ambilin minum dulu ya."

"Iya, sayang."

Adara langsung kembali ke belakang. Setelah adara sudah tidak terlihat. Mereka langsung menghentikan makan nya.

"Astagaa, ini nasi goreng apa air laut, asin banget." Gumam arhan.

Deril langsung menaruh nasi goreng miliknya ke piring arhan, arhan sepontan membulatkan matanya.

"Eh! Lo apa-apaan sih! Curang lo!" Pekik arhan.

"Udah, ga papa." Saut deril

"Gak! Enak aja lo!" Sentak arhan.

Arhan Langsung menaruh kembali nasi goreng tersebut di piring deril.

"Kok lo naroknya banyak banget sih! Tadi gak sebanyak ini!"

"Udah sih ga papa, tinggal makan aja." Saut arhan.

Karna tidak terima, deril pun kembali manaruh sebagian nasi gorengnya di piring arhan. Secara bersamaan adara datang.

[POSSESIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang