Adara mengerutkan dahinya begitu melihat arhan kembali lagi. arhan pun turun dari motornya, setelah itu ia langsung memberikan ice cream ke adara."Nih." Ucap arhan.
Adara langsung tersenyum girang begitu melihat ice cream di hadapannya. "Buat gue?"
Arhan hanya mengangguk. Adara pun langsung mengambil ice cream dari tangan arhan lalu langsung memakannya. Arhan tersenyum melihat adara yang terlihat seperti anak kecil.
"Enak ga?" Tanya arhan.
Adara tersenyum. "Enak banget, thanks ya."
"Sama-sama." Ucap arhan sembari mengusap lembut pucuk kepala adara.
Secara bersamaan, deril datang dan melihat adiknya yang sedang memakan ice cream dengan seorang laki-laki yang sedang mengusap lembut kepala adiknya.
Rahang deril mengeras. deril langsung keluar dari mobil dan langsung menghampiri Adara yang sedang menikmati ice cream.
Deril langsung merebut ice cream yang di pegang adiknya dan langsung membuangnya. Adara sontak kaget melihat kedatangan kakaknya.
"Masuk, ra!" Perintah deril.
adara pun langsung menatap arhan, adara benar-benar tidak enak hati karna ice cream yang arhan kasih malah di buang oleh kakaknya.
Deril pun geram karna dari tadi adara malah melihat ke arah laki-laki tersebut.
"Buruan masuk, adara!" Sentak deril.
Adara pun langsung menatap tajam ke arah kakaknya, setelah itu ia langsung masuk ke dalam mobil.
Deril menatap tajam ke arah laki-laki yang berdiri di hadapannya. "Jangan berani-beraninya lo nyentuh adara lagi!"
setelah itu deril pun langsung masuk ke dalam mobil, sedangkan arhan hanya menyringai setelah mendengar ancaman tersebut.
°°°
Saat di perjalanan, adara hanya diam dan melihat ke arah luar jendela kaca mobil, adara masih kesal dengan perlakuan kakaknya tadi.
"Adara." Panggil deril lembut.
"..."
"Marah sama abang?" Tanya deril.
"..."
Deril menghela nafasnya. "Kamu tuh ga bisa sembarang makan ice cream, ra. ntar kamu malah demam."
Adara pun langsung menatap deril. "Abang tuh berlebihan tau ga! Kan adara jadi ga enak sama arhan!"
"Tadi siapa? Kalo dia cuma modus gimana? Kalo dia sampe ngapa-ngapain kamu gimana?" Ucap deril.
"Dia tuh temen sekelas aku, bang, ya ga mungkin lah dia aneh-aneh sama aku." Jawab adara kesal.
"Kamu ga bakalan tau apa isi otak cowok, ra." Saut deril.
"Terserah!" Saut adara.
°°°
Setelah sampai di pekarangan rumah, adara langsung turun dan langsung melangkah menuju ke kamar, sesampainya di kamar, adara langsung mengunci pintunya. Setelah itu ia pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
Adara menghela nafasnya. "Aku jadi ga enak deh sama arhan, udah tadi aku nampar dia, aku sering marah-marahin dia, terus tadi ice cream yang dia beliin tiba-tiba malah di buang sama abang. Aduhhh! Aku bener-bener ga enak deh sama arhan."
Adara langsung duduk dengan kaki yang menyilang sembari mengambil ponselnya yang terletak di atas kasur, adara pun mencoba mengirim pesan ke arhan.
°°°
![](https://img.wattpad.com/cover/364949185-288-k260096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSSESIF]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya Deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻