82

1K 63 2
                                    


°°°

Adara terlihat sedang memilih-milih cemilan. Adara ingin mengambil makanan ringan yang terdapat di rak paling atas, namun ia tidak sampai, adara sampai melompat-lompat, namun tetap saja ia tidak sampai. Tiba-tiba terdapat seseorang yang mengambilkan makanan ringan tersebut. Seseorang tersebut langsung memberikannya ke adara.

"Nih." Ucap seseorang tersebut.

Adara mematung sejenak begitu melihat seseorang tersebut. Adara pun langsung mengambil cemilan dari tangan orang tersebut.

"Thanks." Ucap adara.

Andrew tersenyum. "Gak nyangka bisa ketemu lagi."

Adara hanya diam saja.

"Kesini sama siapa?" Tanya andrew

"Sendiri." Jawab adara datar.

"Gue temenin ya?"

"Gak perlu." Saut adara. Adara pun langsung pergi.

Andrew pun langsung mengikuti adara. Di manapun adara melangkah, Andrew selalu membuntutinya di belakang, adara sadar sedari tadi ia di ikuti oleh laki-laki tersebut, namun ia tidak memperdulikan nya.

Setelah selesai membayar. Adara langsung keluar dari mall, ia menghampiri mobilnya yang ada di parkiran. Ketika ia ingin masuk, tiba-tiba tangannya di tarik oleh andrew.

Adara menatap tajam ke arah andrew. "Ngapain sih?! Lepas!"

Andrew tersenyum. "Jutek amat."

"Ck, lepasin tangan gue!" Sentak adara.

Akhirnya andrew langsung melepas tangan adara. Adara pun langsung masuk ke dalam mobil, setelah itu ia langsung pergi.

"Cukup menantang." Guman andrew sembari tersenyum.

°°°

15 menit kemudian, adara sampai di halaman rumah, ia pun langsung turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah. Adara menghampiri ayahnya yang sedang duduk di depan tv.

"Ayah." Panggil adara.

Wijaya langsung menoleh ke Arah adara yang baru datang.

"Loh, kamu baru pulang?"

"Iya."

"Emang gak ketemu sama abang? Barusan aja bang deril keluar."

"Enggak tuh, adara gak ngeliat mobil Abang, emangnya tadi bang deril kesini, yah?"

"Iya, tadi abang nungguin kamu, tapi kamu lama banget, jadi bang deril pulang deh, soalnya bunda nya minta di anterin ke mall."

"Oh gituu. Yaudah deh ga papa, besok-besok kan bisa ketemu. Yaudah, yah. Aku ke kamar dulu ya."

"Yaudah iya."

Adara pun langsung pergi ke kamar.

°°°

Sesampainya di kamar, adara merebahkan tubuhnya di ranjang.

Drtt Drtt

Adara Mengambil ponselnya, lalu membaca pesan yang masuk.

+62 812 7296 0720: lo udah bikin gue penasaran. Gue bakal terus ngejar lo.

Adara mengerutkan dahinya setelah membaca pesan dari nomor tidak di kenal.

"Siapa sih, ga jelas banget." Gumam Adara.

+62 812 7296 0720 calling you

"ih, malah nelfon lagi." Gerutunya.

[POSSESIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang