54

2.5K 107 7
                                    

°°°

Waktu terus berputar. Hingga waktu pulang pun tiba. Kini adara terlihat sedang di depan gerbang sekolah untuk menunggu jemputan.

Tidak Lama kemudian, adara melihat arhan baru keluar dari gerbang dengan membawa motor sport hitam, arhan berhenti di dekat gerbang. Adara pun tersenyum, setelah itu ia langsung berlari menghampiri arhan.

"Arhan!" Teriak adara.

Arhan langsung menoleh ke arah adara.

"Lo mau pulang kan?" Tanya Adara.

Arhan hanya mengangguk.

"gue nebeng ya." Ucap Adara.

Tiba-tiba oliv datang. "Sorry ya, han. gue kelamaan ya?"

"Enggak kok."

Oliv tersenyum. setelah itu ia langsung naik motor di belakang arhan. Adara terlihat terkejut begitu melihatnya.

"Maaf, ra. aku udah janji mau nganter oliv pulang. Kamu tungguin abang kamu aja, Kalo gak ya naik taxi aja, biar gak kelamaan nunggu."

Mata adara langsung terlihat berkaca-kaca. Nafasnya mulai naik turun tidak teratur. Adara menahan sesak di dadanya.

Arhan sebenarnya sangat peka terhadap kondisi adara saat ini, Namun arhan sudah terlanjur berjanji ingin mengantarkan oliv pulang.

"Ayo, han, anterin gue pulang sekarang." Ucap oliv.

Arhan mengangguk. Arhan menatap adara sejenak. Adara pun langsung mengalihkan pandanganya karna air matanya sudah tidak dapat terbendung.

Akhirnya Arhan pun langsung pergi. Sela beberapa detik, arhan kembali menghentikan motornya. Arhan kembali menoleh ke arah adara. Adara juga menatap arhan, adara membiarkan air matanya mengalir di pipinya. Arhan menghela nafas berat ketika melihat adara menangis.

"Arhan, ayo. Panas nih." rengek oliv.

arhan pun langsung menancapkan gas dan pergi meninggalkan area sekolah. Adara langsung mengelap air matanya ketika arhan sudah tidak terlihat.

ia langsung mengambil ponsel yang ada di saku. ia menatap layar ponselnya. Adara mengetik pesan cukup lama, setelah selesai mengetik, ia langsung mengirim pesan tersebut ke arhan.

°°°

Arhan terlihat baru sampai rumah. ia pun langsung turun dari motor, setelah itu ia melangkah untuk masuk ke dalam rumah. Arhan menghampiri kedua orangtua nya yang sedang duduk santai di depan tv.

"Assalamualaikum." Ucap Arhan.

Wijaya dan bram langsung menoleh ke arah arhan. "Wa'alaikumsallam."

Arhan mencium punggung tangan anita dan bram, setelah itu ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa.

"Ganti baju dulu, sayang. Habis itu makan." Ucap anita.

"Iya, bun, bentar. Arhan capek bngt."

"Habis ngapain? Emang tadi ada kegiatan di sekolah?" Tanya anita.

"Ya enggk sih, bun."

"Ah, bunda gak peka bangt. Arhan tuh capek karna tadi habis jalan-jalan sama adara." Ucap bram.

"Apaan sih, Sok tau." Saut Arhan ketus.

Bram terkekeh. "Ya tau lah, Apa sih yang ayah ga tau."

"Terserah ayah deh." Ucap Arhan kesal.

"Ohiya, Ntar tolong beliin ayah martabak ya."

Arhan Langsung menatap bram. "Bukannya semalem udah beli."

[POSSESIF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang