Eiran Ledger, jenius bisnis tiada tanding yang sukses dengan perusahaannya sendiri.
Di umurnya yang belum mencapai 30 tahun perusahaan tekonologi di tangannya berkembang sangat cepat hingga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sudah lama ada.
Produknya dikenal sebagai yang terbaik, aset dibawah namanya sangat banyak menjadikannya pemuda bisnis yang paling populer.
Belum lagi statusnya sebagai anak tunggal pewaris perusahaan keluarga yang mendunia membuatnya terlihat seperti santapan lezat bagi banyak orang.
Banyak wanita yang datang menyerahkan diri padanya, tapi dia menolak dengan alasan sudah memiliki kekasih.
Hari itu setelah sekian tahun berasa di luar negeri akhirnya Eiran yang sukses memberanikan diri untuk pulang. Selama berjam jam diperjalanan jantungnya berdetak sangat cepat, dia sangat gugup bahkan jauh lebih gugup daripada membuat kontrak perjanjian terakhir kali.
Eiran rasa dia akan menjadi gila dengan semua rindu yang dia punya untuk orang itu.
Hal pertama yang Eiran lakukan setelah sampai adalah mencari Raeya...
Dia sangat ingin bertemu dengan Raeya secepat mungkin.
Tapi yang didapatinya adalah keputusasaan tanpa akhir.
Saat anak buahnya memberikan laporan tentang Raeya nya dia sangat senang sampai ingin melompat dari tempat duduknya, tapi setelah membaca beberapa lembar kertas dia merasa seolah ditenggelamkan.
Kertas yang berada di tangannya terasa sangat berat, badannya kaku, Eiran tidak mengerti...
Jelas Raeya berjanji bahwa dia akan menunggunya, bahkan kabar terburuk yang bisa Eiran pikirkan adalah Raeya yang sudah menikah dengan si bangsat Kaiser.
Tapi bagaimana Raeya bisa mati?....
Eiran bahkan tidak tahu bagaimana wajah Raeya saat berumur 20 an tapi dia sudah kehilangannya bahkan kematian Raeya sudah terjadi saat pemuda itu masih 21 tahun.
Raeya nya masih sangat muda...
Dia memeriksa orang-orang sekitar Raeya, ayahnya telah menikah kembali bersama cinta lamanya, ibunya sedang hidup tenang di pedesaan, kakanya sibuk mengurusi perusahaan dan saudara angkatnya hidup bahagia dengan Kaiser sebagai pasangannya.
Semua orang begitu bahagia, lalu kenapa Raeya hanya bisa tidur di peti mati yang dingin?
Eiran menggali informasi lebih dalam, dia mendapatkan semuanya mulai dari Raeya yang diusir, berteman dengan preman untuk menjebak Tesa melukai dirinya sendiri hanya agar ibunya mengambilnya kembali, dan banyak hal lain yang harus Raeya lalui sendirian.
Yang paling Eiran tidak Terima adalah kematian Raeya yang menyedihkan, keluarganya mungkin sedang saling bercanda di ruang keluarga yang hangat tapi Raeya harus mati di jalanan dengan tertumpuk salju.
Eiran hilang akal, dia membalas mereka semua, dia menekan perusahaan keluarga Raeya, menekan perusahaan Kaiser, dia menghancurkan setiap orang yang sudah membuat hidup Raeya menderita.
Dia mengungkapkan perbuatan busuk Tesa membuat anak itu dibenci banyak orang bahkan pernikahannya dengan Kaiser pun berujung kandas.
Galen, Leon, dan banyak orang lewat lainnya yang melihat luka Raeya dengan sebelah mata habis dihancurkannya.
Dia membuat mereka semua menjadi gelandangan yang tidak punya pilihan lain selain mati kedinginan di jalan setapak.
Bahkan ibu Raeya pun tidak ia lewatkan.
Wanita itulah yang menjadi alasan terkuat hancurnya Raeya seandainya ibunya sedikit saja mengurangi keegoisan nya mungkin Raeya nya tidak akan sehancur itu.
Eiran di kenal sebagai tiran yang kejam dan berdarah dingin, bahkan hukum tidak bisa menyentuhnya atas kejatuhan keluarga Raeya.
Banyak yang tahu kalau Eiran menjadi kejam karena kematian orang yang dicintainya.
Banyak kolega yang mencari tahu, membawakan Eiran wajah yang mirip dengan Raeya tapi pemuda itu menghukum semuanya hingga tidak ada lagi yang berani menawarkan 'Raeya' kepada Eiran.
Eiran menyiksa dirinya sendiri dengan terus menerus bekerja, berusaha melupakan rasa sakit yang dibawa tempat ini padanya.
Karena kelelahan Eiran mengalami kecelakaan yang membuat mobilnya jatuh kedalam jurang, satu kata terakhir yang keluar dari bibirnya adalah
"Raeya... "
.....
Eiran terbangun dengan nafas yang memburu, dia melihat ke sekelilingnya dan menyadari bahwa dia sedang berada di kelas.
Di kelas..?
Eiran bingung, dia jelas sudah mati tapi saat ini dia merasa hidup.
Gurunya terlihat sangat marah dan teman sebangku nya nampak pasrah.
Berakhir Eiran harus berdiri diluar kelas sebagai hukuman karena tidur saat mata pelajaran.
Eiran izin pulang lebih awal, dia cukup yakin kalau dia dihidupkan kembali tapi jika ini cuma mimpi Eiran tidak peduli, satu satunya yang dia pikirkan sekarang adalah pulang ke negara asalnya.
Eiran menelfon ibunya, membereskan pakaiannya dan memesan tiket tercepat untuk pulang.
Sudah 3 hari semenjak kepulangannya walau orang tuanya bingung mereka tetap menuruti kemauan anak mereka untuk pindah bersekolah disini.
Saat sedang berjalan jalan Eiran memperhatikan seseorang yang selalu dia rindukan, Eiran mengikuti pemuda itu masuk ke toko kue memesan kue yang sama hanya agar bisa berbicara dengan pemuda itu.
Eiran bingung harus mengatakan apa, pemuda di depannya nampak pucat, Eiran ingin membawa pemuda itu pulang, ingin merawatnya dengan hati hati, ingin menjaganya agar orang orang itu tidak berbuat dengan sesuka hati tapi yang bisa dia lakukan hanyalah memberikan kue kecil yang tidak seberapa untuk pemuda itu.
Eiran bersembunyi di gang terdekat memperhatikan bagaimana Raeya nya melahap makanan manis yang paling disukainya.
Raeya tidak tahu saat dia menyerah untuk mengucapkan harapan ada seseorang yang diam diam merapal jutaan doa kebaikan untuknya.
Anjasss menyala abang Eiran🔥🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
C'est Ma Vie
Fanfictionsekuat apapun Raeya berusaha yang didapatinya hanyalah lelah di penghujung jalan. tidak ada yang datang, tidak ada yang pergi, tidak ada satupun yang peduli pada sosok yang kejam sepertinya. harusnya dia sadar diri, harusnya Raeya tidak sok berani...