13. Predator

187 25 8
                                    

"River Hwang! Darimana saja kau? Buka bajumu atau aku yang akan merobeknya untukmu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"River Hwang! Darimana saja kau? Buka bajumu atau aku yang akan merobeknya untukmu!"













"Sial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sial. Robek saja."

Gaung suara Lucy yang menggema, penuh penekanan dan keras itu membuat si River palsu menjadi tegang. Belum tatap netra kucing yang tajam nan berkilat-kilatnya. Hentakan tungkai putih mulus yang terbalut heels Louboutin nakal, bersuara, tak...tak...tak...menghantam lantai marmer seolah dramatis dan terdengar slowmotion.

Keseksian seorang Lucy Hwang telah mencapai atap, pinggul yang meliuk, bongkah dada kenyal yang memantul-mantul. Bahkan kedua paha putih yang bergesekan saat dia berjalan, mengingatkan Hunter pada jepitan merangsang yang membuat rudalnya muntah di dalam liang.

Dua teguk saliva turun tergesa membasahi kerongkongan. Hunter yang menyamar jadi kembarannya, itu ingin sekali bersyukur pada Tuhan karena telah menyajikan domba sexy yang menggigit gairahnya, ah! Geli benar rasanya. Seperti ada sengatan listrik kecil-kecil yang merambat dari otak dan bermuara pada batang bengkak yang siap dilesakkan pada peraduan. Ya! Ini dia. Ini dia. Dia datang! Lucy datang!

Akan tetapi—

Plak! (Laki-laki itu tampar)

"Buka semua! Dimana kau menyimpannya?" Lucy melempar sebuah map. Tepat di wajah. Menarik kerah kemeja armani warna putih itu dan mau menampar pipinya sekali lagi.

River palsu itu berjengit. "Menyimpan apa?"

"Uang. Itu tanah aset yang diberi Ayah dan Joanne untuk anakku! Kau menggadaikannya? Kau bahkan balik nama sertifikatnya diam-diam atas namamu!?" Lucy murka. Menggagalkan segala suasana asik bak malam pertama.

Laki-laki gondrong itu langsung menaikkan sebelah alisnya. "Dia juga anakku. Aku bapaknya! Aku berhak."

"Tidak." Lucy melengos.

"Sayang, ayolah." Hunter melembut, menyusul Lucy. Walau jantungnya gamang, berdegup-degup sendiri. "Aku menjualnya untuķ membeli saham lagi. Aku berinvestasi."

a Million Dollar Weddding (Spicy-fanfic) Hyunjin YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang