14. North Cape

201 31 8
                                    

*mulai di bab ini, ayo anggep aja kita sambil jalan-jalan ke luar negeri. Bab ini lumayan padet dan aku dibikin pusing mikir alurnya, so aku harap kalian tetep dukung dan semangatin aku ya.










•••

Melupakan Hunter sejenak karena River rupanya kabur. Lucy harus mencarinya walau Ia harus mengejarnya sampai ke ujung dunia, -Norwegia. North Cape, Norwegia. Benar-benar laki-laki itu mau kabur sampai ke ujung dunia dan berpikir dia lolos dari Lucy begitu saja?

Tidak bisa.

Bahkan. Jarak antara rumah dan North Cape tidak bisa menghalangi Lucy yang tekadnya yang sudah membara. Berselang panjang waktu yang dihabiskan diperjalanan. Waktu produktif yang sibuk dan berjuta dollar uang yang dikorbankan. Lucy akhirnya sampai di negara orang.

Mengendus harum, segelas coklat panas sambil mengusap perutnya. Perempuan itu berdiri di dekat jendela kamar hotel. Dimana titik GPS tracker berkedip menunjukkan lokasi yang presisi.

















 Dimana titik GPS tracker berkedip menunjukkan lokasi yang presisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—(North cape, Norwegia) Cr:https://pin.it/kMLCnipjW

Senyum manis diwajah Lucy Hwang, tampak tidak lumrah bagi laki-laki yang dicari, —dan sudah ketemu itu. Seharusnya Lucy mengamuk, kan? seharusnya Lucy menampar wajahnya, kan? Tapi perempuan itu menatapi Tanjung dengan tenang. Tampak mendebarkan karena River tidak bisa menebak apa yang akan Lucy lakukan.

'She just like stalker, psycho, maniac

"River." Lucy menoleh memanggil namanya.

River bergidik merinding. "Apa? Kau ini pengintai CIA atau bagaimana? Kau bisa menemukanku dalam sekali lacak?" Val juga sedang berjaga dibalik dinding.

"Apa kau tidak mau berniat minta maaf padaku mumpung kita bertemu?" Lucy bicara basa-basi seraya menyesap coklat panasnya. -Terkejut saat River (asli) berlutut tiba-tiba.

"Maaf saja tidak cukup kan. Aku mengenalmu. Ayo, pukul saja aku. Jangan bertele-tele, aku tidak suka." River kemudian menunduk, mengencangkan otot lehernya. Siap-siap jika sang istri memukul kepalanya.

"Hei. Stupid." Lucy tersenyum kecil, malah mengusap kepala River. "Bangunlah. Aku tidak akan memukulmu."

River mengerjap. "Kenapa kau disini kalau begitu?"

"Karena tanda tanganmu di surat cerai tidak bisa diwakilkan, River. Aku membawa suratnya. Tanda tangani ya."

"Tunggu dulu. Cerai?"

"River. Jika aku mengatakan aku pernah menyukaimu apa kau percaya?" Lucy menghembus nafas uapnya, di udara North Cape dingin itu kilas balik berputar dalam kepalanya.

Sedikit flashback dimasa lalu, saat dirinya duduk dihadapan River untuk bertemu pertama kali. Itu tidak berjalan mulus tentusaja, Lucy sempat mau menolak perjodohan mereka.

a Million Dollar Weddding (Spicy-fanfic) Hyunjin YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang