18. nadir

203 22 5
                                    

Kepahitan yang ditelan sudah sampai pada titik dimana River ingin memuntahkan segala rasa muak yang membuatnya sakit kepala dan mual.

Tapi, lihat si cantik itu terkulai tapi masih berjuang. Lemah namun masih menata hati dan mental, untuk terbangun menghadapi kenyataan.

Menatapi sang istri yang mulai mengedipkan matanya yang masih remang, menggerakkan ujung harinya. River langsung menyentuh lembut puncak kepala sang istri, mengecupnya dengan lelehan air mata.

"River." Suaranya terdengar lirih dan lemah.

River kemudian menarik kursi dan duduk. "Aku disini. Tidak apa-apa, kau akan sembuh. Ini di rumah sakit Kota."

"Ada yang hilang. Rasanya, detak kecil itu hilang dalam diriku."

"Sshh..love, aku disini. Apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah menyesal memilikimu. Maaf, maaf karena aku selalu saja mengacaukan segalanya."

"Jadi, benar. Aku keguguran, kan?" Lucy menatap lurus ke langit kamar. Menahan air mata. Padahal, yang baru saja terjadi jauh lebih buruk daripada keguguran. Rahimnya, perempuan itu kehilangan rahimnya.

River sudah menangis sejadinya. Meremasi bahu sang istri, bersujud minta maaf, kembali berdiri dan memohon lagi. Seolah salahnya Lucy jadi begini.

Tidak ada yang bisa Lucy lakukan selain membisu, meratap, merasa segalanya sungguh diluar nalar dan ironi. Dengan begini, segalanya telah kembali pada tempatnya. Anak Hunter tidak mau lahir ke dunia. Tidak mau menjadi beban dan aib yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Mungkin itu. Mungkin itulah alasan Tuhan menjemput si kecil kembali, kemudian menurunkan karma lagi pada Lucy.

"Aku akan menjagamu dan menghormatimu, matikan aku jika aku berkhianat, Lucy. Aku mencintaimu."—River.

"Kesombongan membawaku ke jurang ini. Pernikahan satu juta dollar sialan ini. Segalanya dosa itu, aku ingin menebusnya denganmu, River."—Lucy.
















*TAMAT*






Epilog.

Lucy dan River kembali dari Norwegia, seolah tidak terjadi apa-apa. Melupakan rasa sakit dan kejadian luarbiasa itu dan kembali ke rumah mereka seperti terbangun dalam mimpi.

Lucien dan adik-adik Lucy menentang mereka rujuk. Akan tetapi, kegigihan River membuat mereka sedikit luluh. Memberi kesempatan pada laki-laki gondrong itu, dan memberinya pekerjaan kecil di kantor pengacara.

Dirumah, River juga membuka usaha cathering seperti apa yang Lucy sarankan. Walau harapan seolah telah habis tak bersisa, tapi ingat. Setiap kesulitan, pasti ada kemudahan.

Toh, jika mereka ingin seorang anak, Lucy telah membekukan sel telurnya. (Ingat scene awal saat Lucy mau membuat bayi tabung, dia sudah mengumpulkan sel telur dan disimpan) Dengan kecanggihan teknologi, mereka tetap bisa memiliki anak kandung dengan ibu pengganti. Dan hidup berdampingan hingga tua nanti.

...








<selesai>






Author note:

Halo. Terimakasih semuanya. Terimakasih dukungannya hingga finally aku bisa menyelesaikan cerita ini walau dengam banyak drama dan kesibukan. Aku mungkin belum ahli memperhalus alur dan jadinya membingungkan. Tapi kedepannya aku akan terus belajar dan memperbaiki diri.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Sky.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a Million Dollar Weddding (Spicy-fanfic) Hyunjin YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang