16. What lovers do?

181 21 8
                                    

"Kau sedang apa?"  Keesokan harinya, Lucy menarik perhatian River yang sedang duduk di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sedang apa?"  Keesokan harinya, Lucy menarik perhatian River yang sedang duduk di meja makan. Pipi perempuan itu menggembung lucu, tampak sibuk, berkutat dengan tepung dan telur.

 Pipi perempuan itu menggembung lucu, tampak sibuk, berkutat dengan tepung dan telur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I mean. Aku mau membuat breakfast tapi sinyal disini payah. Aku tidak bisa mencari resepnya di internet."

"Let me." River menggulung lengan sweeter-nya. "Apa kau tidak kedinginan mengumbar bahu seperti itu?" Sebelum menghampiri Lucy, River menyempatkan diri menyahut sebuah selimut, menyampirkan gumpalan bulu itu keatas bahu sang istri.

"Tidak, River." Lucy menggeliat. "Aku mau belajar membuat sarapan."

"Aku akan membantumu. Kau butuh sesuatu?"

"Eumm.... Apa aku harus menambahkan telur lagi? Bisa tolong ambilkan kotak telurnya?"

"Yes. Love."

"Oh! Oh! Oh Iya! Tolong ambilkan alas adonan di atas sana." Lucy berjinjit menunjuk-nunjuk ke atas lemari.

"For you, my love."

"Thanks, ya. Anyway, jarang mendengarmu bicara manis." diam-diam Lucy pun tersenyum. Mengatur derap jantungnya setelah meraih alas adonan.

Sementara River. Laki-laki itu, tampaknya telah meletakkan lucy di pusat semesta. Belajar untuk lebih peka dan perhatian, mengerahkan segala upaya untuk menyenangkan sang istri tercinta. Tentu saja, River menginginkan hati Lucy kembali kepadanya seutuhnya.

Lamunan penuh sayang River memudar, realitanya dipenuhi wajah sang istri yang terpekur menatap bahan-bahan masakan yang ditata.

"River. Langkah selanjutnya apa?" mata kucing Lucy membesar dengan antusias.

"Masukan ragi." Balas River. Tangannya gesit merebut bungkusan ragi yang baru dituang dengan ceroboh oleh Lucy. "Jangan-jangan! Jangan satu bungkus kau taruh semua! Hanya satu sendok teh. Astaga!"

"Oh! Bagaimana ini? Kau bisa mengambilnya lagi?" Lucy mengangkat  jemarinya ke udara. Membeku sejenak.

"Tunggu ya, tahan. Jangan diaduk." River bergerak cepat pindah posisi. Berdiri di belakang Lucy, lengannya melingkari tubuh ramping sang istri selagi menyendok gundukan ragi di atas tepung dan telur.

a Million Dollar Weddding (Spicy-fanfic) Hyunjin YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang