"Kau sedang apa?" Keesokan harinya, Lucy menarik perhatian River yang sedang duduk di meja makan. Pipi perempuan itu menggembung lucu, tampak sibuk, berkutat dengan tepung dan telur.
"I mean. Aku mau membuat breakfast tapi sinyal disini payah. Aku tidak bisa mencari resepnya di internet."
"Let me." River menggulung lengan sweeter-nya. "Apa kau tidak kedinginan mengumbar bahu seperti itu?" Sebelum menghampiri Lucy, River menyempatkan diri menyahut sebuah selimut, menyampirkan gumpalan bulu itu keatas bahu sang istri.
"Tidak, River." Lucy menggeliat. "Aku mau belajar membuat sarapan."
"Aku akan membantumu. Kau butuh sesuatu?"
"Eumm.... Apa aku harus menambahkan telur lagi? Bisa tolong ambilkan kotak telurnya?"
"Yes. Love."
"Oh! Oh! Oh Iya! Tolong ambilkan alas adonan di atas sana." Lucy berjinjit menunjuk-nunjuk ke atas lemari.
"For you, my love."
"Thanks, ya. Anyway, jarang mendengarmu bicara manis." diam-diam Lucy pun tersenyum. Mengatur derap jantungnya setelah meraih alas adonan.
Sementara River. Laki-laki itu, tampaknya telah meletakkan lucy di pusat semesta. Belajar untuk lebih peka dan perhatian, mengerahkan segala upaya untuk menyenangkan sang istri tercinta. Tentu saja, River menginginkan hati Lucy kembali kepadanya seutuhnya.
Lamunan penuh sayang River memudar, realitanya dipenuhi wajah sang istri yang terpekur menatap bahan-bahan masakan yang ditata.
"River. Langkah selanjutnya apa?" mata kucing Lucy membesar dengan antusias.
"Masukan ragi." Balas River. Tangannya gesit merebut bungkusan ragi yang baru dituang dengan ceroboh oleh Lucy. "Jangan-jangan! Jangan satu bungkus kau taruh semua! Hanya satu sendok teh. Astaga!"
"Oh! Bagaimana ini? Kau bisa mengambilnya lagi?" Lucy mengangkat jemarinya ke udara. Membeku sejenak.
"Tunggu ya, tahan. Jangan diaduk." River bergerak cepat pindah posisi. Berdiri di belakang Lucy, lengannya melingkari tubuh ramping sang istri selagi menyendok gundukan ragi di atas tepung dan telur.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Million Dollar Weddding (Spicy-fanfic) Hyunjin Yeji
Fiksi PenggemarRiver menikahi Lucy karena hartanya, Lucy menikahi River cuma ingin spermanya. Pernikahan River dan Lucy Hwang seperti arus deras yang berkelok-kelok, penuh tikungan tajam. Pernikahan mereka itu salah. Pernikahan mereka itu seperti neraka. Waktu p...