Nerina sudah meninggal sejak 2 tahun yang lalu. Dia hidup sebatang kara bersama putrinya dan mengalami banyak diskriminasi oleh masyarakat desa. Banyak rumor yang bilang, wanita itu adalah seorang penyihir gelap yang suka mencuri organ dalam anak kecil. Sebab ada legenda dari nenek moyang yang mengatakan, ciri-ciri seorang penyihir adalah mereka yang memiliki tanda bulan sabit di punggungnya. Nerina dan putrinya memilikinya, maka dari itu dia dianggap ancaman.
Kira-kira begitu informasi yang didapatkan oleh Benn maupun Shanks dari orang-orang di desa. Rencana untuk menemui Nerina pupus begitu saja. Bahkan Shanks meminta krunya untuk segera bergegas meninggalkan pulau tersebut. Mereka tidak ada alasan lagi berlama-lama di pulau tersebut.
“Aku berniat untuk membawa anak itu.”
Benn tiba-tiba menghampiri Shanks dan mengatakan hal yang cukup membuatnya terkejut. Pria berambut merah itu menukik alisnya, tanda tidak setuju.
“Alasan apa yang membuatmu ingin membawa gadis menyedihkan tersebut?”
Pria yang merupakan wakilnya itu memejamkan matanya sejenak. “Aku sudah menganggap Nerina sebagai adikku. Aku menyayanginya seperti aku menyayangi adikku. Aku tidak ingin membiarkan putrinya tinggal seorang diri dan disiksa oleh orang-orang yang tidak mengenalnya!”
Shanks menyeringai. “Dia anak dari pria yang telah merebut wanitaku! Membawanya ke kapal, sama saja kau akan membangkitkan singa yang tertidur!”
Benn menatap Shanks tajam. “Kau tidak akan melakukannya,” ucapnya. Sukses membuat Shanks semakin kalut. “Kau tidak akan melukainya, karena kau masih mencintai Nerina!” lanjut Benn.
Sesuatu muncul seperti ada yang menghantam dada Shanks. Dia tersentak, tidak menyangka pria macam Benn akan melontarkan kalimat melankolis seperti itu padanya. “Omong kosong! Anak itu tidak kuizinkan naik ke kapalku!”
Pria berambut hitam panjang itu mengepalkan tangannya. “Kalau begitu keputusanmu, aku turun dari kapal.”
Jelas ucapan Benn sukses membuat Shanks terkejut. Pria berambut merah itu mendekat dan menarik bagian depan pakaian Benn seraya melotot tidak setuju. “What the hell are you talking about?!” tanyanya penuh dengan penekanan.
“I said I'll leave this ship to take care Nerina's daughter.”
“I don't give you any permission!” bentak Shanks.
“You know I don't need your permission Captain,” balas Benn dengan sarkastik. “Kau yang bilang semua orang di kapal ini adalah keluarga. Nerina masih bagian dari keluarga tersebut, aku tidak mau meninggalkan peninggalan satu-satunya tersiksa dan mati sia-sia!”
Shanks mati kutu. Dia membenci situasi ini. Benn adalah wakil kapten. Dia orang nomor dua di kelompok bajak laut Akagami. Bagaimana mungkin Shanks membiarkan rekannya pergi begitu saja meninggalkan kapal. “Damn it!” makinya.
“15 minutes!” putus Shanks.
Benn terdiam. Menerka sejenak maksud dari pria di hadapannya ini.
“Kuberi waktu 15 menit. Bawa anak itu ke kapal! Aku tidak mau berlama-lama di pulau menyedihkan ini!”
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Salt Of The Earth (on-hold)
أدب الهواةThalassa tumbuh dengan sebuah topeng protagonis di wajahnya. Dia bersikap baik, ramah, cerdas dan kuat. Orang-orang menganggap dirinya adalah kartu As yang dimiliki oleh bajak laut Topi Jerami, tanpa mengetahui jika di balik mata biru lautnya itu me...