1. ALGHAZEL

2.5K 153 41
                                    

Allow!

Yang belum follow minggat!

Algha membawa loli ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Algha membawa loli ke kamarnya. Gadis kecil itu sudah sedikit lebih tenang. Bahkan dia sudah tidak menangis lagi, cuma sesekali terdengar sesenggukannya. Mata sayu yang memancarkan kekosongan berhasil membuat hati Algha mencolos. Cowok itu terus saja menyalahkan dirinya yang tidak becus menjaga adik kesayangannya.

Algha membaringkan Loli ditempat tidurnya. Lalu mengelus surai kecoklatan milik adiknya dengan lembut. "Bentar, ya. Kak Aga pergi ngambil kompres dulu. Loli gapapa kakak tinggal bentar?"

Dengan cepat Loli menggeleng. "Jangan tinggalin Loli. Loli takut." Gadis mungil itu kembali terisak pelan.

"Yaudah. Kak Aga nggak kemana-mana. Jangan nangis," sungguh, Algha tidak tega melihat kondisi Loli seperti ini. Hatinya berdenyut nyeri tatkala melihat kedua pipi Loli yang memar.
Baru saja cowok itu ingin meminta bantuan sama Bi Minah selaku pekerja dirumahnya. Namun urung, saat mengingat Bi Minah ambil cuti beberapa hari karna ingin menjenguk anaknya yang masuk rumah sakit.

Loli menggenggam sebelah tangan Algha sedikit kuat, mencoba menghilangkan rasa takutnya. Walaupun sering diperlakukan seperti itu oleh Dina, tetap saja dirinya takut dengan kemarahan mamanya itu. "Kak Aga? Mama benci, ya sama Loli? Kenapa mama selalu bilang Loli itu pembawa sial? Loli ada salah ya, sama mama?" Matanya kembali berkaca-kaca.

Sesak. Algha merasakan sesak yang luar biasa mendengar pertanyaan adiknya. Untuk berbicara saja rasanya sangat sulit. Kenapa anak kecil seperti Loli harus merasakan yang seharusnya tidak pernah dia rasakan?

Algha menatap Loli yang juga menatap ke arahnya. "Kata siapa mama benci sama Loli? Kan, Loli tau sendiri, kalo mama lagi sakit. Pasti mama nggak sadar ngomong kaya gitu." Algha terdiam sejenak. Sedetik kemudian cowok itu melanjutkan ucapannya. "Loli tau? Mama sayaaangg banget sama Loli."

Loli mendengar ucapan Algha dengan seksama. Kemudian Gadis kecil itu tersenyum lebar. "Iya. Mama sayang Loli."

Algha ikut tersenyum. Walau hatinya bagaikan ditusuk jarum. "Sekarang Loli bobo, ya."

Gadis kecil itu mengangguk singkat. "Tapi kak Aga jangan pergi."

"Iya. Kak Aga disini."

Butuh beberapa menit untuk Loli bisa terlelap. Algha sama sekali tidak ada niatan untuk beranjak dari sana sama sekali. Cowok itu memandang wajah Loli dengan sendu. Tangannya terulur untuk menyentuh memar dipipi adiknya.

"Sakit banget, ya, Li? Maafin kak Aga yang gak becus jagain kamu."

Setelah mengatakan itu, Algha beranjak kedapur mengambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompres memar dipipi Loli.

Cowok itu melakukannya dengan pelan-pelan, agar gadis kecil itu tidak terganggu.

"Andai bisa, biar gue aja yang nerima sakit lo, Li."

AlghazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang