24. ALGHAZEL

419 29 6
                                    

Hai hai hai...

sorry up nya lama.
soalnya author ga semangat buat up karna kalian kurang antusias🙃

AYO DONG!!
AUTHOR BUTUH KE ANTUSIASME KALIAN!!!

AYO DONG!! AUTHOR BUTUH KE ANTUSIASME KALIAN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shh.. sakit sayang." Algha terus meringis tatkala Azel dengan sengaja menekan lukanya. Mereka sedang berada di UKS akibat Algha yang babak belur. Setelah dari pagi cowok itu bolos, akhirnya menampakkan batang hidungnya pas istirahat dengan wajah yang babak belur.

"Tau sakit kenapa berantem?!"

"Mereka duluan yang cari gara-gara, Zel."

"Lo aja yang suka berantem!" sinis Azel.

"Enggak lah, gue AKHH..."

"Nyaut mulu tuh mulut. Gue cabein mampus."

Algha menatap Azel kesal. Walupun begitu, cowok itu kini diam mengamati wajah Azel yang begitu dekat dengan nya. Kentara sekali cewek itu sedang khawatir. Ck, Azel selalu saja mampu membuat dirinya jatuh cinta semakin dalam tiap detiknya.

"Cantik banget ya Tuhan," gumam Algha pelan. Namun masih bisa didengar dengan jelas oleh Azel.

Azel yang sadar diperhatiin jadi salah tingkah dengan detak jantung yang semakin menggila. Dengan sengaja cewek itu kembali menekan luka diwajah tampan Algha. Bukannya sakit, cowok itu malah terkekeh pelan.

"Apasi!!"

"Tau gak, Zel? Gue gak tau gimana ngejabarin rasa ini ke lo. Intinya, gue bahagia, Zel. Makasi udah kasih gue kesempatan buat bisa bahagiain lo. I love you always, Azel."

Tangan Azel yang masih sibuk mengoles obat merah diwajah Algha mendadak terhenti mendengar itu. Sumpah demi apapun, Azel ingin menghilang saja rasanya sekarang. Hatinya menghangat mendengar ucapan cowok itu barusan.

"G-gue masih marah ya sama lo. Ngapain coba berantem-berantem gak jelas. Biar keliatan keren?" Azel memalingkan wajahnya yang memanas.

Algha kembali terkekeh. Lalu tangannya mengelus pipi Azel lembut. "Gemes banget si. Kan pengen cium jadinya."

"Apasi Algha ihh!! Awas gue mau ke kelas!!" Azel mencoba turun dari brankar UKS, namun kalah cepat dengan Algha yang menariknya. Membuat tubuh Azel menabrak dada bidang cowok itu.

"Jangan pergi."

Azel menatap mata sayu Algha. Cowok itu begitu tampan walau luka-luka kecil menghiasi wajahnya. Dengan pergerakan lembut, Azel menyentuh memar yang berada disudut bibir cowok itu.

"Sakit?"

Algha mengangguk singkat. Lalu memeluk Azel menyembunyikan wajahnya diceruk leher cewek itu.  Azel yang menerima perlakukan mendadak itu membeku ditempat. Tapi tidak bisa dipungkiri, pelukan hangat itu membuat Azel sangat nyaman. Perlahan cewek itu membalas pelukan Algha. Tangannya beralih mengusap rambut lebat cowok itu.

AlghazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang