7. ALGHAZEL

863 104 21
                                    

"Jangan sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sakit. Gue khawatir."
_Algha Dirgana

Sebelum menjawab, Dera menarik napas dalam-dalam kemudian menghembusnya secara perlahan. "Papa cuma minta uang, seperti biasa, Zel. Tapi dia cuma kasih waktu seminggu." Dera mencoba tersenyum.

"Kalo uangnya tidak ada dalam seminggu? apa yang bakal lelaki itu lakuin terhadap Azel?" cewek itu masih tidak mengerti. Tapi satu hal yang dia tau, semalam mamanya lembur hanya untuk mendapatkan uang itu.

Dera diam sejenak sebelum menjawab. "M-mungkin Papa akan suruh kamu kerja juga ditoko Mama."

"Mungkin?? Bisa jadi bukan itu kan Ma?" lanjut Azel lirih.

Dira terdiam. Apa yang harus dia katakan pada putrinya? Azel bukanlah anak kecil yang mudah dibohongi.

Melihat tidak ada jawaban dari sang Mama. Azel tersenyum kecil. "Gapapa, Ma. Azel gapapa. Mama jangan maksain, ya. Kesehatan Mama lebih penting dari duit itu."

Dera masih terdiam, dengan mata yang dia kedipkan beberapa kali untuk menghalau air mata yang menerobos ingin keluar.

"Berapa uang yang Papa minta?"

Ceklekk

seorang suster masuk, dengan senyuman dibibirnya. "Permisi, Bu. Saya akan menggantikan perbannya dulu. kalo Ibu tidak sanggup melihat darah, Ibu bisa tunggu diluar," setelah mengatakan itu, suster tersebut langsung mengerjakan tugasnya.

Dera tentu saja bisa melihat darah, namun wanita paruh baya itu tetap memutuskan untuk keluar dengan kepala yang tertunduk lesu. Hal itu, membuat Azel bingung dengan tingkah sang mama. Apa yang sebenarnya Dera sembunyikan?

Hari ini adalah hari Senin, seperti biasa seluruh siswa akan melaksanakan kegiatan upacara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Senin, seperti biasa seluruh siswa akan melaksanakan kegiatan upacara. Seperti Algha dan yang lainnya lakukan saat ini, berdiri dibarisan paling belakang sembari melirik kiri kanan. Entah apa yang dicari cowok itu.

"Cariin apa sih lo! Mau dimarahin sama, Pak Hento lagi?" ucap Ace menyenggol pelan bahu Algha.

"Ck! Itu si Azel kemana? Kok gue cariin gak ada dibarisan, apa dia gak masuk sekolah?" tanya Algha tidak karuan. Ya, cowok itu tidak bisa tanpa pujaan hatinya. Matanya terus saja melirik barisan kelas Azel. Namun nihil, tidak ada tanda-tanda seorang Azel disana.

AlghazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang