14. ALGHAZEL

799 70 20
                                    

Allow para readers tercintahhh!!
Jangan lupa follow yawww:)

Allow para readers tercintahhh!!Jangan lupa follow yawww:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain lo kesini?"

Ace yang sedang mengoles salep dipunggung Algha, tiba-tiba menekannya keras, membuat cowok itu berteriak kesakitan.

"AKHH!! Sakit bangsat!!"

"Berisik!!"

"Bisa pelan-pelan nggak sih, lo!"

"Halah, tadi aja pas ada Loli sok kuat," cibir Ace. "Jangan nangis Loli, Kak Aga baik-baik aja. Ini nggak sakit," lanjut cowok itu menirukan Algha saat Loli menangis mengkhawatirkannya.

Dua cowok itu sedang berada dikamar Algha, sedangkan Loli dan Ale berada dikamar milik gadis kecil itu. Setelah menenangkan Loli, Algha beralih pergi kekamarnya untuk menggantikan baju yang dia kenakan. Alhasil, Loli dikamar dengan Ale, Adik  Ace.

"Ngapain sih, lo kesini?"

Ace memutar bola mata males. "Ale pengen ketemu Loli. Males juga sebenarnya gue kesini ketemu lo."

"Lain kali kalo mau kesini, kasih tau gue dulu," peringat Algha sambil memakai kembali bajunya. Sesekali ringisan keluar dari mulut cowok itu saat tidak sengaja baju yang dirinya kenakan mengenai punggungnya yang masih terasa ngilu.

Ace melemparkan bantal ke arah Algha, yang tepat mengenai wajah cowok itu. "Dari tadi gue telpon lo anjirr!!" ujar cowok itu kesal. Dari sebelum dia kesini dirinya memang memberitahu Algha kalau Ale yang baru pulang dari luar kota ingin ketemu Loli untuk memberikan gadis kecil itu oleh-oleh. Beberapa kali cowok itu meneleponnya, namun satupun tidak di angkat. Alhasil, dia terpaksa kerumah Algha tanpa memberi tahu cowok itu terlebih dahulu. Apalagi Ale yang terus mengancamnya.

"Lupa bawa ponsel gue bro," ucap Algha dengan senyum konyolnya.

Ingin sekali Ace menendangnya keluar planet. Dirinya juga merasa tidak enak karna harus menyaksikan hal tadi. Ace beralih memainkan ponselnya sambil menyandarkan punggungnya disandaran tempat tidur Algha.

Sempat terjadi keheningan diantara mereka, sehingga Ace kembali membuka suara.
"Kenapa, lo?"

Ace bertanya saat melihat Algha yang terlihat gelisah. Cowok itu sedang tengkurup di atas kasur dengan pikiran yang bercabang kemana-mana.

"Gue bingung." Algha berujar tidak jelas karna wajahnya yang dia tenggelamkan kekasur.

Ace menendang kaki Algha, "Apa anjir! Gue nggak ngerti bahasa planet lo!" Sentaknya kesal.

Algha berdecak pelan. Lalu beralih duduk ditepi ranjang. Cowok itu menghembuskan napas berat, lalu memijit pangkal hidungnya pelan untuk meredakan rasa pusing yang sejak tadi menyerang kepalanya. "Gue bingung. Kenapa Mama gue benci banget sama Om David."

Ace menaikkan sebelah alisnya sebelah. "Lah, gue juga jadi bingung. Padahal dari cerita lo, gue bisa simpulin kalo Om lo itu baik."

"Menurut gue juga gitu, Ce. Cuma Om David yang bisa gue andelin sekarang. Lagipula, dia udah janji bakal kasih perusahaan papa balik ke kita, pas gue lulus sekolah."

AlghazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang