KALO MAU NGINTIP, DI UTAMAKAN FOLLOW TERLEBIH DULU!!
SETELAH ITU VOTE AND KOMEN!!
Author butuh antusias kalian.❤️
***
Algha Dirgana. Seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA. Algha terlahir di keluarga yang bisa dibilang cemara. Canda tawa sela...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel tanda istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu. Jika siswa-siswa lain sekarang berada di kantin untuk mengisi perut mereka, berbeda dengan Azel yang lebih memilih ke perpustakaan sendirian. Percuma saja dia kekantin, dirinya tidak memiliki uang sepeserpun. Punya uang untuk naik angkot saja dia sudah bersyukur.
"Zel, gue boleh gabung?" tanya seseorang di belakang Azel.
Azel menoleh, kemudian mengangguk singkat. Setelah itu, dia kembali fokus dengan buku ditangannya.
"Azel," panggil cowok itu. Dia sudah duduk di kursi sebelah Azel.
Azel menoleh. "Kenapa, Gal?"
"Gue, minta maaf soal kejadian waktu itu. Gue nggak bisa ngapa-ngapain."
Azel menyerngit bingung. "Soal apa ya, Gal? Gue lupa," balas cewek itu.
"Soal lo dituduh bolos pe__"
"Gapapa, bukan salah lo. Gue nggak mau bahas tentang itu," potong Azel cepat. Kini matanya kembali fokus dengan buku ditangannya.
Gala merasa kikuk ditempat. "M-maaf, Zel."
Azel mengangguk singkat.
"Ngapain?"
Azel dan Gala mengalihkan pandangannya kearah Algha yang kini berjalan menghampiri mereka. Azel hanya menatap sekilas, cewek itu kembali fokus kepada buku ditangannya.
"Gue cuma mau minta maaf soal kemaren," jawab Gala memberi ruang untuk Algha disampingnya.
"Udah? Kalo gitu pergi, jangan deket-deket Azel." Algha mengusir Gala terang-terangan, dan tentu Gala menurut. Lagian, tujuannya memang hanya meminta maaf.
Azel yang merasa namanya disebut, mengalihkan pandangannya menatap Algha yang sekarang duduk disampingnya, yaitu posisi Gala tadi.
Algha melipat kedua tangannya di atas meja. Lalu menenggelamkan wajahnya disana. "Lain kali, kalo mau ditemenin ke perpus, bilang gue, biar gue yang temenin. Jangan sama Gala," cowok itu bergumam sedikit tidak jelas.
Hal itu membuat senyum tipis dibibir ranum Azel terbit. Mengingat kejadian semalam, membuat Azel jadi salah tingkah. Dia malu, sungguh sangat malu.
"Algha," panggil cewek itu pelan.
"Hmm?" Algha masih dengan menelungkup kan wajahnya di atas meja.
"Algha ihh."
Cowok itu beralih menatap Azel. Melihat rambut Azel yang terurai kedepan, membuat cowok itu mengingat kejadian semalam. Sedetik kemudian, Algha tersenyum tipis. Tangannya bergerak menyelipkan rambut Azel kebelakang. Sehingga terlihat jelas tanda keunguan dileher cewek itu.
"Jangan ditutup. Gue suka liatnya."
Mendengar itu, reflek Azel memukul lengan Algha sedikit kencang.