20. ALGHAZEL

866 70 4
                                    


Kasi bintang dong ges🤧 jangan cuma baca doang!!

Kasi bintang dong ges🤧 jangan cuma baca doang!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana yang sakit? Sini gue liat."

"Gha, gue gapapa kok," ucap Azel yang kini meraih tangan Algha untuk gadis itu genggam.

"Gue cuma mau lo selalu ada disamping gue, Gha. Jangan tinggalin gue," lanjut Azel sembari tersenyum menatap Algha dalam-dalam.

Algha menyentuh memar dikening Azel yang sedikit tertutup dengan rambutnya. Sepertinya cewek itu sengaja menutupnya. "Gue nggak mau janji, Zel. Karna bisa saja suatu saat nanti gue bakal ingkarin. Tapi gue usahain buat selalu ada disamping lo."

Azel menahan napas sesaat. kenapa jantungnya selalu berpacu sangat cepat saat bersama Algha.

"Sakit hmm?"

"Nggak, Gha. Gue udah biasa."

"Tapi gue nggak suka liatnya, Zel. Hati gue sakit liat ini." Algha masih menatap intens memar dikening cewek itu.

"Tolong, untuk yang satu itu gue nggak mau lo ikut campur, Gha. Biar itu jadi urusan gue. Maaf," cewek itu menunduk dalam. Bukan apa-apa, dia cuma tidak mau Algha terlibat dengan Wisnu.

"Kayanya gue udah sering bilang ke lo. kalo urusan lo, urusan gue juga," balas Algha cepat. Namun, kali ini rautnya sedikit dingin. Bukan karena hal lain, dia hanya ingin jika Azel mengandalkan dirinya.

"Tapi kali ini beda, Gha."

"Zel, lo tau apa yang gue mau sekarang? Gue cuma mau jadi tameng terdepan lo, gue mau lo ngandelin gue disetiap ada masalah. Gue nggak suka liat bokap Lo yang seenaknya main tangan sama lo."

"T-tapi..."

"Mana yang sakit?" belum sempat Azel menyelesaikan perkataannya, Algha lebih dulu menyela.

"Gha..."

"Mana yang sakit, Zel?" Algha kembali mengulang pertanyaannya, mata cowok itu sibuk menelisik bagian tubuh Azel.

"Shh..." Azel meringis pelan disaat Algha tidak sengaja menyentuh tangannya, disana terdapat karya indah Wisnu yang dibuat kemaren.

Algha yang melihat hal itu, langsung menyibak lengan baju milik Azel. Algha ikutan meringis disaat melihat tangan gadis dihapannya itu membiru hebat. Terdapat banyak tanda kebiruan panjang-panjang disana.

Sedetik kemudian, cowok itu menggeram dalam hatinya. Ada perasaan marah, khawatir, bercampur aduk dalam waktu yang sama. Algha yang notabe hanya pacar bagi Azel sangat menjaga gadis itu, bahkan nyamuk pun tidak ia biarkan untuk menggores kulit putih Azel. Tapi Wisnu? Pria itu benar-benar keterlaluan. Andai saja jika dia bukan Papanya Azel, pasti cowok itu tidak akan tinggal diam sekarang.

"Zel? Kita ke UKS, ya? Gue yakin lo belum ngobatinnya," tebak Algha dibalas gelengan cepat dari Azel.

"Gak mau."

AlghazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang