- HAPPY READING -
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
" Kak, kak di sini aja." Syafira menepuk-nepuk pundak rava untuk berhenti di halte bus yang dekat dengan sekolah.
Rava memberhentikan motornya. Syafira turun dari motor rava membuka halmnya. " Makasi kak." Ucap syafira tersenyum.
Rava menerima helm dari syafira. " Yakin di sini aja?." Tanya rava ragu.
Syafira mengangguk meyakinkan. " Iya, kalo gitu aku pergi dulu ya bye."
Syafira pergi dari hadapan rava menuju gerbang sekolah. Rava menjalankan motornya menuju parkiran sekolah.
Kringgg...
Selang beberapa menit, bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan di mulai.
" Fira." Panggil sandra menepuk pundak syafira.
Syafira yang sedang berjalan di lorong menuju kelasnya menoleh. " Pagi san." Sapa syafira.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelasnya. " Tadi gue ke rumah lo, tapi katanya lo udah berangkat." Ucap sandra.
Syafira menoleh. " Ngapain?." Tanya syafira menaikan satu alisnya.
" Ya jemput lo lah, Lo kan paling males bawa kendaraan ke sekolah jadi dengan baik hati gue jemput lo, tapi lonya malah udah gak ada."
Syafira hanya ber'oh' saja.
Mereka berdua sudah sampai di kelasnya.
" Hai. " Sapa sandra kepada nanda dan nadira yang sudah duduk anteng di bangkunya.
Nanda dan nadira menanggapinya dengan lambaian tangan.
" Pagi anak-anak. " Sapa seorang guru laki-laki.
" Pagi pakkk." Jawab seisi kelas.
Guru itu mulai mengabsen satu persatu. " Kalian buka halaman delapan puluh delapan kerjakan latihan yang ada di sana." Suruh guru itu.
Semuanya membuka buku paket dan langsung mengerjakan apa yang di suruh guru tersebut.
" Dan untuk syafira bisa ikut saya sebentar." Ucap guru itu.
Syafira menyimpan pulpennya kembali ke tempat pulpennya. Berdiri mengikuti langkah kaki gurunya menuju ruang guru.
Guru itu duduk di kursinya sementara syafira berdiri di sebelahnya. Tidak ada guru lainnya mungkin sedang mengajar.
Syafira menunggu apa yang akan di ucapkan gurunya.
" Saya mau minta tolong ke kamu buat ikut Olimpiade sains perwakilan dari sekolah kita."
Syafira terkejut akan penuturan gurunya. Mau nolak tapi tidak ada alasan untuk menolaknya.
" Tapikan pak masih ada siswa yang lainnya, gak cuman saya." Tolak dulu saja.
Guru itu menatap harap kepada syafira. " Saya yakin kamu bisa, waktu itu kamu bisa menjelaskan apa yang belum saya jelaskan, apalagi tanggapan guru lain juga sudah setuju."
Syafira terdiam, lalu mengangguk. " Saya akan coba." Jawab syafira.
Guru itu tersenyum bangga. " Terima kasih, kalo ada yang di tanyain gak usah sungkan tanyakan langsung saja."
Syafira mengangguk. " Perwakilannya cuman saya aja pak?." Tanya syafira.
" Nggak, ada perwakilannya lainnya dua dari kelas 10 dua dari kelas 11 dan dua lagi dari kelas 12."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVSYA
Teen Fiction[ ⚠ Don't copy my story ⚠ ] *** " Ihh kakak bohongin aku ya?!." Dekus syafira, ia sudah panik tadi. " Jadi aku kamu ya?." Goda rava. Syafira menutup mulutnya. " Eh nggak ya?!." " Tapi gue lebih suka, aku kamu boleh ya." Ucap rava lembut. *** " Sya...