Jangan lupa vote dulu
Selamat membaca!•••
"BEL BEL! AAA KANGEN BANGET GUE SAMA LO!"
Teriak dara histeris begitu bertemu bella, sedangkan Bella langsung pura-pura membaca buku menu untuk menutupi rasa malunya. Kini mereka tengah menjadi pusat perhatian para pengunjung restoran.
"Maaf mbaknya siapa ya? Memang kita kenal?"
Dara berkacak pinggang, "Oh lo gitu sekarang sama gue bel? Gak kenal gue lo? baru juga 2 hari gak ketemu songgong ye lo!" Ucap dara
"Ish, lo dar jangan teriak-teriak juga kalik!Lo gak liat orang-orang pada liatin kita sekarang?" Ucap Bella pelan sambil menahan malu.
Dara mengedarkan pandangan ke sekitar, memang benar orang-orang tengah memperhatikan keduanya dengan raut wajah aneh seakan mengisyaratkan, monyet dari ragunan kok dikasih lepas sih?
"Cuek." Dara mengangkat bahu acuh tak mempedulikan tatapan mereka-mereka itu lantas duduk didepan Bella, bersikap seolah-olah tidak habis terjadi apa-apa.
Sedangkan bella hanya geleng-geleng kepala gak bisa berkata-kata lagi dan udah gak heran lagi. Berteman sama dara memang harus kuat mental, fisik, dan tebal muka.
"Udah pesen lo?" Tanya dara
"Udah, kayak biasa kan?"
"Yoi, eh terus-terus gimana sama panti asuhannya? Aman?"
"Aman lah udah beres semua urusan nya. Panti itu sekarang udah jadi hak milik gue, dan kabar baiknya lagi papi gue juga bersedia buat jadi donatur tetap di panti itu"Balas Bella. Ya, tak banyak yang tau kalau teman se-pergesrekan dara ternyata punya jiwa sosial yang tinggi. Diam-diam,ia mengadopsi dan menjadi donatur tetap di sebuah panti asuhan bernama Rumah Kasih yang tadinya hampir bangkrut akibat donatur utamanya memutuskan berhenti menjadi donatur untuk panti itu.
"Alhamdulillah, kece banget lo bel! Gak nyangka gue punya teman yang jiwa sosial nya setinggi lo!bangga banget gue"
"Lo main-main dong entar kesana ya, lumayan anak-anak jadi dapat hiburan gratis"
"Kok hiburan gratis?"
"Iya kan lo badut nya"
"Asem lu!"
Bella yang melihat raut wajah masam sahabatnya itu pun tertawa puas.
"Ketawa lagi lo!"
"HAHAHA" Bukannya berhenti, Bella justru malah semakin mengencangkan suara ketawanya. Tak peduli tengah menjadi perhatian, pokoknya restoran serasa milik berdua.
"Permisi mbak, ini pesanannya" Tak lama makanan pesanan mereka pun datang. Keduanya lantas menyantap makanan masing-masing sambil sesekali bercerita.
Setelah selesai menyantap makan malam, dara menyandarkan punggungnya ke kursi sambil mendesah berat, "Jadi pengen boba deh bel" Rengek dara
"Gue juga pengen es krim"
"Kuy ke mall!"
"Kuy!"
Mereka pun kemudian pergi mall untuk mencari makanan penutup. Sesampainya di mall, keduanya langsung mencari incaran masing-masing, dara mencari boba dan Bella mencari es krim.
Setelah selesai, keduanya lantas duduk ditempat duduk yang disediakan di food court.
Bella fokus dengan es krim rasa cookies and creamnya sedangkan dara sibuk dengan handphone sambil sesekali menyesap boba rasa brown sugar miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak mayor, I love you!
General Fiction📌( MAYOR TEDDY AREA ) ⚠️ Cerita ini hanya fiksi belaka.Tidak ada sangkutannya dengan kehidupan para tokoh di dunia nyata. So jadikan ini sebagai hiburan saja ya jangan dibawa baper ••• Bisa dibilang Dara Adiwijaya adalah definisi sesungguhnya dari...