Bagian 12 |Mulai menghindar

1.5K 133 10
                                    

"Kak rajif pamit dulu ya adik-adik"

Tak terasa hari mulai larut malam, rajif memutuskan untuk pamit pulang setelah bermain-main dengan anak-anak di panti rumah kasih.

"Yah, kok cepat banget pulangnya kak?"Sahut anak kecil bernama amira itu. Sejak tadi amira memang lengket banget dengan rajif.

"Amira, ini kan udah mau malam, kak rajif harus pulang biar istirahat besok dia harus kerja lagi"balas dara mencoba memberikan pengertian kepada amira

"Tapi kak rajif janji ya bakal main kesini lagi?"

Rajif tersenyum kemudian mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh kecil amira, "InsyaAllah, kapan-kapan kak rajif pasti bakal kesini lagi. Nanti kakak bawain mainan gasing yang banyak biar kalian bisa mainnya bareng-bareng tanpa harus ganti-gantian lagi"

"Asyik, janji ya kak rajif?"

Rajif menautkan jari kelingking nya dengan jari amira, "Janji sayang"

Diam-diam hati dara menghangat melihat interaksi manis keduanya. Membayangkan kelak jika rajif punya anak perempuan, pasti laki-laki itu akan jadi papa-able banget.

"Yaudah sekarang amira masuk kedalam dulu ya, kan udah waktunya makan malam" Ucap dara. Amira membalas nya dengan anggukan kemudian berlari kecil kedalam.

Rajif tersenyum gemas dengan tingkah amira, "Lucu banget sih, boleh gak amira saya karungin bawa kerumah?"

"Enak aja, emang amira apaan mau dikarungin?"

"Abis gemesin"

"Hahaha iya sih, diantara anak-anak yang lain, emang cuma amira yang paling mudah akrab sama orang baru"

"Iya amira anaknya periang"

"Ohiya, mas beneran mau belikan mereka gasing?"

Rajif mengangguk, "Iya, biar mereka bisa main bareng-bareng tanpa harus ganti-gantian lagi"

"Makasih ya mas"

"Sama-sama, yaudah saya pamit dulu ya dara, assalamualaikum" Pamit rajif

"Walaikumsalam"

Dara menghantarkan rajif sampai ke depan, kemudian melambaikan tangan nya sambil tersenyum ke arah rajif yang mulai melajukan mobilnya keluar dari area rumah kasih.

"Hati-hati mas"

•••

Tak berselang lama setelah kepulangan rajif, dara juga ikutan pulang. Gadis itu sengaja menunggu rajif pulang duluan agar laki-laki itu tidak menawarinya pulang bersama karna dara merasa sudah terlalu banyak merepotkan laki-laki itu walau selama ini rajif tak pernah merasa direpotkan oleh dara.

"ASSALAMUALAIKUM MAMI PAPI DARA PULANG" Teriak dara begitu memasuki rumah.


"Walaikumsalam"

"Widih ibu irene sama pak brata udah rapi aja, pada mau kemana nih? Nonton ya?" Goda dara.

Irene yang tadinya tengah membaca majalah mengalihkan perhatiannya ke dara, "Kamu kok baru pulang sih? Cepat siap-siap, Kita mau kondangan"

"Kondangan kemana sih mih?"Tanya dara

Irene dan brata kompak menepuk jidat, "Kamu lupa?"

"Emang mau kondangan kemana?"Tanya dara binggung. Sumpah, ia lupa kalau punya janji kondangan dengan mami dan papinya.

"Kondangan ke pernikahannya faye sayang anaknya pak hartanto, teman kamu satu SMA itu" Balas brata

Pak mayor, I love you! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang