Selamat membaca
🐣🐣🐣
"Sampein ke Sakura, ibu kangen."
Sasuke tersenyum tipis kemudian mengangguk. "Aku nggak janji ya, Bu."
Kepala Mikoto menggeleng pelan. Ia tau jika putranya menaruh hati pada gadis ajaib bersifat ceria itu. Hanya saja, putranya terlalu gengsi mengaku.
"Ibu ke dapur dulu."
****
Sasuke menatap temannya yang masih bergelut dengan pulpen dan undangan. Kakaknya memang sungguh terlalu. Tamu undangannya 500 orang ditambah dengan tamu undangan Ayahnya yang juga 500 orang dan hanya mengandalkan tiga orang saja. Pantas jika Naruto terus memaki sejak tadi. Saran Naruto tidak salah sebenarnya, selain terlihat lebih rapih, ia juga tidak perlu sibuk menulis dan menghapus deretan nama tamu. Tapi Sasuke tahu bagaimana kakaknya, pria keriput itu terlalu perhitungan. Walaupun selisihnya hanya sedikit, dia tidak mau rugi.
Tak ingin ambil pusing, Sasuke harus berpikir keras sekarang.
"Semalem udah martabak, sekarang apa?" gumamnya pelan.
'Apa gue harus minta pendapat mereka?' Sasuke menatap Sai dan Naruto bergantian. Tubuh Sasuke meremang. Bertanya pada Naruto sama saja menelanjangi diri sendiri, bujang itu pasti akan membuat heboh seisi rumah seketika dan ia tak tahu harus menaruh wajahnya di mana. Bertanya pada Sai ... Pria watados itu tidak terlalu dekat dengannya. Dia berada di sini pun karena kakak lelakinya memberi perintah agar membantu persiapan. Sasuke bingung, sepertinya dia akan membeli martabak agar cepat. Tapi ....
"Sekarang masih pagi, tukang martabak mana yang jualan pagi hari begini?"
Kliiing!
Satu pesan baru masuk ke ponselnya.
Te Pos<3
Sadar koooo
Namanya jg usaha
07.46Sasuke tersenyum simpul, pesan singkat dari Sakura membuat suasana hatinya lebih baik. Seperti yang biasa ia lakukan, Sasuke segera mengganti topik pembicaraan.
Lo ada d rumah?
07.47✔️✔️
Mau ke kampus
07.48Hari minggu?
07.48✔️✔️
IyaaaAku ke kampus tiap sabtu minggu, hari biasa kerja.
07.49Knp?
Kangen ya? 😏
Ciieee yg kangen akuuu
Uhuuyy😆😆
07.50
.
.Deretan balasan dari gadis di sebrang sana membuatnya tersenyum geli. Ia tidak menyangka, selain kuliah Sakura juga bekerja. Sasuke pikir gadis itu tipikal manja dan merepotkan, ternyata ia salah. Sakura lebih mandiri dari apa yang ia kira selama ini.
.
.Pos ada salam dr Ibu, dia kangen sm lo
07.51✅✅
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Fanfiction"Kalo dia emang ditakdirkan berjodoh, pasti nggak bakal kemana-mana, Bang." "Kalo kemana-mana dulu?" "Jodohnya ganjen!" *** DESTINY sequel Kolak Cinta Bang Sasuke Disclaimer : Masashi Kishimoto Alternative universe love story of SasuSaku.