2. Nomor HP

1.1K 184 43
                                    

Happy reading

🍒🍒🍒


"Bang Sas-"

"Naik!" perintahnya.

Sakura tidak menggubris perintah si Penjemput. Matanya sibuk memperhatikan pemuda di depan dengan teliti. Ada yang aneh, pikirnya.

"Sejak kapan abang Sasori ganti model rambut?" ungkapnya kemudian.

Pemuda itu syok.

"Lo mau naik nggak, Pos? Nggak naik, gue pergi," ucap pemuda itu di atas motor yang mesinnya sudah mati setelah keterkejutannya hilang.

'Pos?' Sakura berpikir sejenak. "Bang Sasuke, kah?" tanyanya sedikit ragu. Kenapa Sakura bisa berpikir seperti itu? Karena Sasuke satu-satunya cowok yang memanggil dirinya dengan sebutan 'Pos'.

Pemuda itu mengangguk. "Lo lupa?"

"Kok, bisa? Terus, rambutnya kenapa jadi gitu? Aku sampe nggak kenal, loh!" Sakura tidak menjawab, justru kembali bertanya. Sepertinya gadis itu mendadak Amnesia.

"Lo telpon gue. Pake bentak-bentak segala. Jadi, mau naik nggak? Nggak naik, gue pergi," tukasnya lagi. Sasuke segera menjalankan mesin motor.

Sakura langsung panik. "Eeeeh ... nanti dulu, Bang. Sabar!" ucap Sakura sedikit ketus.

Batin Sasuke besorak, 'Ancaman sukses!'

Mata gadis itu menelisik sekitar. Hal itu membuat Sasuke penasaran.

"Lo cari apaan?"

"Kepo."

Tubuh mungilnya berlari pelan saat melihat boneka beruang besar di dalam warung milik Mpok Chio meninggalkan Sasuke yang melongo.

"Mpok, boneka cucunya, ya?"

"Iya, Neng. Kenapa?" tanya wanita itu, heran.

"Pinjem, ya, Mpok? Besok aku balikin, kok."

"Kalo ijin sama saya sih boleh-boleh aja, Neng, tapi cucu sayanya nanti nyari gimana?"

"Bilang aja, dipinjem bidadari. Boleh, ya, Mpok? Darurat soalnya," pinta Sakura, memelas.

Mpok Chio berpikir. "Ya udah, deh."

Sakura mengucap banyak terima kasih yang dibalas gelengan kepala oleh Mpok Chio.

Sasuke tersenyum tipis melihat Sakura mendekat membawa boneka beruang besar.

'Tingkah lo emang aneh, Ra. Tapi gue suka.'

Sasuke berdehem. "Itu," Sasuke menunjuk boneka, "buat apa?" Sasuke bertanya setelah Sakura sampai.

"Buat pembatas. Takutnya kejadian hal-hal yang diinginkan. Yuk, pulang!"

Sasuke menggeleng. Sakuranya memang benar-benar luar biasa, anehnya.

Pukul 19.30 WIB.

Saat ini, Sakura sedang di rumah sahabatnya, Ino. Gadis itu hendak bercerita tentang kejadian tadi sore sekaligus mengetik makalah untuk presentasi hari minggu.

"Ra?"

"Iya ...."

"Kenapa ngerjain tugasnya harus di laptop gue? Kan, ada laptop abang lo."

"Kalo pake laptop abang, harus beliin dia cokelat silver king dulu. Mintanya 3, yang gede pula! Aku mana ada duit, No. Yakali minta ke bunda, malu tau!" jelas Sakura dengan nada kesal. Lalu, dia kembali mengetik dengan senyum manis, sesekali terkekeh pelan. Hal itu tak luput dari pandangan Ino.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang