°°°Jam sudah menunjukan pukul 08:30. Adara tidak fokus belajar karna teringat tadi kakaknya memarahinya. Deril yang biasanya selalu menghampiri adara di kamar untuk menyuruhnya makan, Sampai detik ini tidak kunjung muncul. mood Adara sedang tidak bagus karna terus kepikiran kakaknya, akhirnya adara langsung menutup buku belajarnya dan beranjak dari tempat duduk dan langsung keluar kamar untuk menghampiri kakaknya di kamar.
Sesampainya di depan kamar deril, adara langsung membuka pintu dan pandangannya langsung tertuju pada kakaknya yang sedang fokus menatap layar laptop. Adara pun Langsung masuk dan duduk di atas ranjang. Deril tau kedatangan adara, namun deril tidak memperdulikan nya.
"Em, bang." Panggil adara.
"..."
"Abang udah makan malam belom?" Tanya adara.
"..."
"Belom ya?" Ucap adara lirih.
"..."
Deril tetap hanya diam saja.
"Yaudah, Adara ambilin abang makan ya."
Ucap Adara sembari berdiri dari kasur."Ga perlu." Saut deril datar tanpa menoleh.
Adara menghela nafas berat. "Abang masih marah?"
"..."
"Bang?"
Deril berdecak. setelah itu ia pun langsung menatap adara. "Keluar. Gausah ganggu."
Deg. mata adara langsung terlihat berkaca-kaca, kakaknya benar-benar berbeda, tidak seperti biasanya. Adara pun langsung keluar sembari mengelap air matanya yang sudah tidak dapat terbendung.
Deril memejamkan matanya sembari menghela nafas berat. Setelah itu ia kembali fokus menatap layar laptopnya.
°°°
Setelah membuka pintu kamar, adara langsung menelungkupkan tubuhnya di atas ranjang sembari terus menangis. untuk pertama kalinya kakaknya cuek dan seperti tidak perduli kepadanya. Apa hanya karna adara pulang bersama dengan arhan deril sampai semarah ini.
Adara langsung mengambil ponselnya dan langsung mencoba menghubungi ayahnya. Tanpa menunggu waktu lama kini panggilannya terhubung.
📱: "hallo gadisnya ayah, loh? Gadisnya ayah knapa ini? Kok nangis?"
📱: "abang marah, yah, sama adek." Ucap adara setengah terisak.
📱: "kok bisa? Kamu gak nurut ya sama abang, makanya abang marah."
📱: "tadi adara izin pulang bareng fara, terus di bolehin sama abang, tapi tiba-tiba ban fara kurang angin, terus Adara gak jadi pulang bareng fara, jadinya adara pulang bareng sama arhan. terus pas sampe rumah, abang marahin adek, yah."
Adara menjelaskan sedetail mungkin kepada ayahnya sembari terus terisak.
📱: "arhan siapa?" Tanya Wijaya.
📱: "temen sekelas adara, yah."
📱: "pacar kamu paling." Ucap wijaya.
Adara menghentikan tangisannya ketika mendengar ucapan wijaya tersebut. Adara pun langsung menatap tajam ayahnya.
📱: "cuma temen, ih." Ucap Adara kesal.
Wijaya terkekeh.
📱: "iya, sayang, ayah cuma becanda kok, udah ya jangan nangis lagi, ntar cantiknya ilang loh."
Adara pun langsung mengelap air mata di pipinya.
📱: "tapi abang keliatan marah bngt sama Adek."
📱: "biarin dulu aja, ntar juga lama-lama abang bakal baik lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻