Selama satu minggu ini tak ada kontak fisik antara Oline dan Erine. Sejujurnya mereka saling rindu satu sama lain. Namun, untuk mengurangi kecurigaan mereka harus menahan diri.
Hembusan angin menerpa wajah seorang gadis yang sedang berada di Rooftop, ia menduduki sofa usang namun masih layak di gunakan. Terdengar derap langkah kaki dari arah belakang, dirasa yang di tunggu telah datang seketika sudut bibirnya terangkat.
"Gimana mereka?" Tanya nya tanpa menoleh kebelakang, netra nya setia memandang ke depan.
"Mereka berdua saling menjauh." Ucap seseorang yang berada di belakang sofa.
Delynn tertawa menang ketika mendengar informasi tersebut. Jika dirinya tak bisa mendapatkan Oline, maka orang lain pun tak boleh.
****
"Gue kangen banget sama Erine.." Oline mulai menaruh kepalanya di atas meja dengan kedua tangan sebagai alas. Ia merindukan dekapan hangat Erine, ia rindu saat Erine memanggil nama nya.
Regie tak tega melihat teman sebangku nya ini terus berlarut larut dalam kesedihan. Ia
Berpikir bagaimana caranya agar Oline tidak sedih lagi."Lin." Oline mendongak ke atas melihat siapa yang memanggil namanya.
"Hmm?"
"Lu ketemuan diem-diem aja sama Erine. Dari pada nahan kangen mulu" usul Regie. Oline berpikir sejenak, betul juga yang di katakan Regie.
Disaat kelas sepi karena para siswa sedang berada di kantin saat jam istirahat, Oline memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan nya pada Erine.
Erine tersentak saat Oline duduk di sebelahnya. "Nanti ketahuan gimana?" Tanya Erine sedikit panik. Oline belum menjawab pertanyaan nya, gadis ini menyenderkan kepalanya pada bahu Erine.
"Gak akan. Kan, Delynn gak ada disini." Yap benar yang di katakan Oline, kini di kelas nya hanya ada dirinya, Erine, Regie beserta Nala dan Ribka yang sedang mengerjakan PR untuk di kumpulkan pada jam pelajaran berikutnya.
Mereka tak pergi ke kantin karena saat jam istirahat pertama mereka sudah makan.
"Nanti aku jemput kamu jam tiga sore." Tutur Oline. Mendengar hal tersebut Erine langsung mengembangkan senyumnya.
Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka secara diam-diam.
Langkah kaki terdengar membuat Oline dan Erine langsung menjaga jarak.
"Kimot ngapain kesini?" Tanya Regie melihat gadis bertubuh mungil di ambang pintu. Oline dan Erine bernafas lega karena orang tersebut adalah Kimmy.
"Kimot kimot.. nama aku Kimmy tau" sebal Kimmy. Regie terkekeh kecil kemudian menepuk-nepuk bangku di sebelahnya mengisyaratkan Kimmy untuk duduk. Kimmy berlari kecil menghampiri Regie yang tengah terduduk, ia mendudukkan dirinya tepat di sebelah gadis bertubuh tinggi itu.
"Bikin kaget aja lu Kimmy" Erine bersuara, Kimmy menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu menjawab "Maaf, hehe. Emang kalian kira aku siapa?"
"Delynn." Bukan Erine yang menjawab melainkan Oline. Kimmy mengerutkan dahi nya, merasa bingung.
Belum sempat Kimmy bertanya lagi, tiba-tiba Regie memegang bahu Kimmy sambil menggelengkan kepalanya seolah menyuruh Kimmy untuk tidak bertanya lebih dalam. Kimmy hanya menurut, walaupun dirinya dipenuhi rasa penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta atau sekedar kagum ? | Orine [END]
Teen FictionSeorang gadis yang merasa bingung dengan perasaannya sendiri. [GxG Area] Cerita ini belum direvisi sepenuhnya.