Semua mata memandangi Oline dan Erine saat mereka berjalan melewati lorong sekolah. Keanehan tersebut di tambah saat ada seorang murid yang berlari ke arah mereka.
"Lu berdua di panggil ke ruang BK, sekarang."
Oke, sekarang Oline tau penyebab di panggil nya mereka saat dirinya melihat Delynn tersenyum miring. Oline berusaha tenang, ia menggenggam tangan Erine membawanya menuju ruang BK.
Tok...Tok...Tok..
"Masuk."
Oline sedikit tersentak saat melihat Nala berada di ruangan ini. Nala terlihat takut, ia menundukkan kepalanya, tak berani menatap Oline.
"Ibu harap kalian tau penyebab kalian di panggil ke ruangan ini." Ucap wanita yang tak terlalu tua namun tak terlalu muda itu. Ia memandang tajam ke arah Oline dan Erine membuat kedua gadis itu panik bukan main.
"Untung Nala memberitahu saya tentang hubungan terlarang kalian." Seketika Oline menatap Nala, ia tak menyangka sahabat nya ini membocorkan rahasianya. Untuk sekarang Oline menahan emosinya.
Erine hanya bisa menunduk, ia takut.
"Seharusnya kalian tidak menjalin hubungan terlarang ini, kalian tau kan hubungan kalian itu menentang norma dan agama? Terlebih lagi kalian ini beda agama." Tegas wanita tersebut. Erine tak dapat menahan air matanya lagi, ia menangis saat itu juga.
Guru tersebut menghela nafas lelah. "Suruh orang tua kalian temuin ibu nanti. Sekarang kalian boleh keluar." Tuntasnya. Erine keluar terlebih dahulu meninggalkan Oline.
Oline kembali menatap Nala, ia menarik paksa tangan Nala untuk keluar lalu mendorong gadis tersebut hingga terhuyung beberapa langkah ke belakang.
Bughh!
Satu pukulan mendarat mengenai wajah Nala, Nala hanya diam tak melawan, ia sadar bahwa sudah sepantasnya dirinya menerima pukulan tersebut.
"Bangsat Lu, Na. Bisa-bisanya lu ngelaporin hubungan gue sama Erine ke BK!" Emosi Oline sudah mencapai batas, ia mencengkram erat kerah Nala kemudian membentur kan gadis itu ke dinding. Oline menghela nafas kasar karna tak kunjung mendapat jawaban.
"Padahal gue udah percaya sama lu... Tapi lu malah berkhianat" Oline tersenyum hambar, kali ini Oline meninju Nala di bagian perut membuat gadis itu meringis kesakitan.
"M-maaf Lin... Gue di ancam sama Delynn" Nala bersuara, ia memegang perutnya, merasa nyeri.
FLASHBACK...
Nala menghempaskan tangan Delynn yang tadinya menggenggam tangan nya "ngapain lu bawa gue ke sini?" Tanya Nala sambil menatap tak suka pada Delynn.
"Gue mau lu jadi mata mata buat gue." Ucap Delynn, gadis ini menyeringai membuat Nala sedikit bergidik ngeri di tambah suasana tak enak dari tempat tua yang mereka datangi.
"Najis gue jadi suruhan lu" Nala membalikkan badannya, saat ia berada di ambang pintu langkahnya di buat berhenti ketika Delynn berkata "bisa aja gue keluarin lu dari sekolah." Ancam gadis itu.
"Emangnya lu siapa? Sampe sok sok an mau ngeluarin gue dari sekolah ini." Nala memutar badanya sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Lu tau kan nama sekolah ini SMA Wijaya. nah, nama lengkap gue Adeline Wijaya. Wijaya itu nama bokap gue, jadi sekolah ini punya bokap gue" Nala sedikit tersentak mendengar penjelasan Delynn.
"Sialan, lu, cupu banget pake ngancem." Mau tak mau Nala harus menuruti perintah Delynn.
END FLASHBACK..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta atau sekedar kagum ? | Orine [END]
JugendliteraturSeorang gadis yang merasa bingung dengan perasaannya sendiri. [GxG Area] Cerita ini belum direvisi sepenuhnya.