4.KETAHUAN

7.9K 574 14
                                    

*****

Nalla terbangun tengah malam saat susu yang didalam dot sudah habis. Sepertinya Ghazi lupa memberikan pacifier pada Nalla.

Nalla menatap polos kearah Ghazi yang sedang tertidur pulas disamping nya, dia mengelus pipi Ghazi lembut. Dimatanya Ghazi adalah seorang malaikat setelah Aarav tentu saja. Dia bangun dari tidurnya dan menatap ke sekeliling yang sepi dan temaram karena Ghazi mematikan lampu kamarnya.

Nalla menatap wadah bedak bayi yang dibelikan oleh Ghazi kemarin,dia mengambil bedak itu dan menaburkan nya pada seluruh tubuhnya yang hanya memakai popok saja. Dia ingat Ghazi juga melakukan hal yang sama seperti ini.

Padahal Ghazi Hanya menaburkan sedikit saja bedaknya, tidak seperti Nalla yang saat ini seluruh wajah dan juga badannya penuh dengan bedak bayi (╥﹏╥)

Sekarang ranjang Ghazi sudah penuh dengan bedak tabur bayi bahkan wajah Ghazi juga tak luput dari kejahilan Nalla. Sebenarnya Nalla Hanya tidak ingin memakai bedak sendirian jadi dia memakaikan bedak diwajah tampan Ghazi.

Setelah selesai dengan bermain bedaknya Dia turun dari ranjang dengan susah payah, ditangannya terdapat dot kosong. Dia ingin pergi keluar kamar Ghazi Karena ingin bermain sebentar Siapa tahu ada yang menarik dimatanya.

"Ughh...nda ampai..."Gumamnya saat tangannya tidak sampai memegang gagang pintu wajahnya sudah memerah sempurna karena terlalu berusaha

"Hah..."Nalla menoleh kesana kemari siapa tahu ada sesuatu yang dapat membantu nya. Dan Untung saja ada kursi didekat meja belajar Ghazi, dia mendorong kursi tersebut kepintu kamar dengan susah payah. Setelah nya dia naik keatas kursi tersebut dan membuka handle pintu dengan pelan takut membangun kan Ghazi.

"Ughh..."

Nalla akhirnya berhasil keluar dari kamar Ghazi, dia menoleh ke kiri dan kanan yang sangat sepi. Nalla memilih berjalan kearah kiri dengan menenteng dot nya.

Nalla terdiam saat melihat sebuah pintu besi yang sangat besar, itu pintu lift. Dia memukul mukul pintu lift itu dengan dot nya berharap pintu itu terbuka.

Tiba tiba pintu lift itu berdenting menandakan ada yang baru saja naik. Nalla menatap penasaran kearah pintu lift. Setelah pintu lift terbuka Nalla bisa melihat seorang pria yang menatapnya dengan kaget sekaligus takut. Dan tiba-tiba saja pria tersebut berteriak dengan keras sampai membuat Nalla ketakutan.

"TUYUL...AAA.. DADDY..ABANG...ADA TUYUL TOLONG..."Teriak Haidar histeris dia berlari melewati Nalla dan menggedor gedor pintu daddy dan juga abangnya.

Nalla Langsung menangis dengan terisak Isak saat mendengar suara menggelegar milik Haidar,dia menangis sambil menundukkan kepalanya.

"Hiks...eugh..hiks.."

"TUYULL...TOLLLONG...ADAA...TUYULL"teriak Haidar sambil sesekali memperhatikan Nalla dengan takut

Pintu didepannya terbuka. dengan perasaan marah Harry menatap Haidar"Lo apa apaan sih dar, ini tengah malem dan Lo teriak Teriak"kesal Harry

Haidar memegang baju Harry dengan erat"Bang...aaada tuyulll"ucap Haidar takut

"Tuyul apa sihh? Jangan ngaco deh"

"Tuh bang..itu tuyul nya"tunjuk Haidar pada Nalla yang sejak tadi hanya berdiam diri membelakangi mereka.

Harry menoleh kearah yang ditunjukkan Haidar. Dan benar saja ada seorang anak kecil yang membelakangi mereka dengan badan penuh dengan bubuk putih dan hanya memakai popok saja.

"Tuyulll bang"ucap Haidar pelan

Harry menghela nafas panjang dia tidak percaya dengan hantu dan yang pasti anak kecil itu adalah manusia bukan tuyul seperti ucapan Haidar yang ngaco.

NallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang