14.SAKIT

3.9K 332 5
                                    


*****

"Hiks Diddy.."Nalla terus menggunamkan Gilbert ditidurnya sampai membuat Jeremy terbangun.

Nalla malam ini memang tidur dengan Jeremy karena dia masih marah pada Dexter karena kejadian Tadi pagi. Bahkan dia mengacuhkan semua orang dan terus murung.

"Ugh..Nalla kenapa?"tanya Jeremy dengan mata yang sayu karena dia masih mengantuk.

Jeremy menatap jam yang masih menunjukkan pukul 1 dini hari. Dia mencoba membangun kan Nalla dengan menepuk nepuk pipi Nalla

"Diddy..."Nalla terus merengek di dalam tidurnya

"Kenapa pipinya sangat panas"gumam Jeremy

Dengan polosnya dia menempelkan pipinya dan juga pipi Nalla yang memerah.

"Ah ini hangat~"Gumamnya senang

Jeremy terus menggesek kan pipinya dengan pipi Nalla. Sesaat kemudian dia berhenti dan menatap Nalla yang gelisah dalam tidurnya. Jeremy memegang kening Nalla yang terasa sangat panas.

"Pipinya hangat, keningnya juga hangat?"gumamnya

"Apa Nalla kepanasan?"Jeremy lalu melepaskan selimut Nalla dan melemparkannya ke bawah. Tapi anehnya tubuh Nalla malah menggigil.

Jeremy menghela nafas panjang dia lalu kembali mengambil selimut Nalla dan kembali menyelimutinya.

"Aku harus memberitahu kan ini pada ayah!"ucapnya panik karena dia baru tersadar jika Nalla sakit. Soalnya ciri ciri nya sama seperti ketika Jeremy sakit.

Jeremy turun dari ranjangnya dan berlari ke kamar Dexter yang berada tak jauh dari kamarnya

Brugh brugh'

"AYAHHH..."teriak Jeremy

Dia terus menggedor pintu kamar Dexter sambil meneriakkan Dexter"AYAHH..
BANGUN.. NALLA SAKIT"teriaknya Kesal karena Dexter tidak kunjung membukakan pintu

Ceklek'

"Nalla sakit apa?"tanya Dexter panik

Dia sudah seperti orang yang linglung. Rambutnya yang acak acakan dan piyama hitamnya yang kusut. Sebenarnya Dexter baru bisa tidur tadi karena dia dari semalam memikirkan tentang Gilbert, Nalla dan juga dirinya.

"Aku ngga tahu. Tapi pipi nya panas dan keningnya juga panas. Itu seperti saat Jeremy sakit waktu itu ayah"ucapnya sambil berjalan disisi Dexter yang terlihat sangat panik.

"Hey sayang"panggil Dexter sambil menggendong Nalla dan meletakkan kepala Nalla ditangan nya

"Eumm.."Nalla hanya menggeliat dan kembali tidur dengan napas yang terengah engah

"Jeremy ambilkan plester penurun panas milikmu!"ucap Dexter

Jeremy mengangguk dia lalu membuka lacinya dan mencari plester tersebut.

Jeremy langsung memberikan plester tersebut setelah ketemu"ini ayah"

Dexter menempel plester tersebut ke kening Nalla. Dia mengusap keringat yang ada dileher dan juga rambutnya.

"Jeremy bangunkam kedua abangmu!"titah Dexter

Jeremy mengangguk dan berlari keluar dari kamar nya.
Dexter tidak bisa menyuruh Jeremy terus menerus yang notabene nya masih anak anak. dia butuh kedua anaknya agar membantu nya. Dia tidak ingin memanggil maid ataupun bodyguardnya karena dia ingin yang mengurus Nalla bukan sembarang an orang.

"Ada apa ayah?"tanya Gara yang baru saja datang dengan Arga

"Nalla demam. Kalian tolong Carikan baju Nalla yang tipis!"titah Dexter

NallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang