17.UDAH GITU AJA?

2.9K 270 23
                                    

*****

Nalla tersenyum lebar karena bisa kembali berkumpul bersama para abangnya.

Semuanya saat ini sedang berada diruangan tempat Nalla dirawat. Karena Nalla masih belum pulih dan dia masih harus mendapatkan cairan infusan untuk tubuhnya.

Dexter tadi juga sudah memarahi Jeremy karena bertindak ceroboh dengan membawa Nalla keluar dan bahkan memotong infusan Nalla.

Nalla terus tertawa kecil sambil bermain bersama Jeremy, Arsen dan juga Haidar. Dia sepertinya tidak menyadari jika sedari tadi hawa didalam ruangan ini sangat dingin dan penuh aura musuh.

"Ekhem.."deheman Haidar seperti nya berhasil memecahkan keheningan diantara mereka

"Nalla masih pusing?"tanya Haidar sambil tersenyum manis

Karena tadi memang Nalla mengeluhkan rasa pusing di kepala nya dan membuat semua orang kalang kabut dan langsung membawa nya kembali keruangan tempat nya dirawat dan memanggil dokter.

Bahkan Gilbert dan juga Dexter yang memanggil dokter untuk memeriksa Nalla. Mereka seolah lupa tentang permusuhan mereka dan juga sepertinya mereka lupa jika salah satu dari abangnya Nalla adalah seorang dokter.

"Ndaa..na cehatt"pekik Nalla sambil berdiri diatas ranjang nya dan langsung berdecak pinggang dengan bangga nya

Yang lain tak kuasa menahan tawa melihat tingkah menggemaskan Nalla. Sehat apa nya dia saja masih harus memakai infusan dan juga tempelan penurun panas dikening nya. Ya walaupun demamnya memang sudah turun, tapi tetap saja Nalla masih membutuhkan istirahat yang cukup.

"Anakku sangat menggemaskan"gumam Dexter dan juga Gilbert secara bersamaan

Kemudian mereka saling menatap satu sama lain dengan tajam

"Na cehatt na ingin ulang"pekik Nalla sambil memeluk leher Arsen yang memang sedang berada disampingnya karena gemas

Arsen tertawa terbahak bahak. Dia lalu memeluk Nalla dan menciumi seluruh permukaan wajah Nalla

Cup'
Cup'
Cup'

"Hihi~.."

"Nalla harus banyak makan biar cepat sembuh"ucap Haidar sambil mengusap rambut Nalla

Nalla mengangguk dengan semangat"huum..Na mam anyak"pekiknya

"Pintarnya"puji Arsen

Nalla mengangguk dengan semangat"Na intall Gege uga intall"ucap Nalla sambil menunjuk Jeremy yang terus tersenyum lebar

"Tentu saja Gegemu ini sangat pintar"bangga Jeremy sambil menepuk dadanya dengan bangga

Hidung Harry langsung kembang kempis mendengar Nalla memanggil Jeremy dengan sebutan Gege juga. Harusnya sebutan Gege itu hanya untuk nya.

Harry berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri ranjang Nalla. Dia lalu memangku Nalla sambil memeluk nya dengan erat.

"Baby, apa kau lupa aku ini juga Gege mu"ucap Harry sambil mencium pipi gembul Nalla

Nalla mendongakkan kepalanya dan menatap Harry dengan polos.

"Huum ni Gege, ni uga Gege"ucapnya sambil menepuk dada Harry kemudian menunjuk Jeremy

Wajah Harry langsung saja mengelap. Dia lalu menaruh Nalla di pangkuan Arsen dan pergi begitu saja sampai membuat Nalla dan yang lainnya kebingungan.

"Abang Lo kenapa?"tanya Haidar sambil mencolek bahu Arsen

Arsen mendelik malas ke arah Haidar"please deh bang. Bang Harry itu Abang Lo juga"ucapnya datar

Haidar hanya bisa menunjukkan cenggiran nya sambil mengaruk kepalanya yang terasa gatal.

NallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang