°°°Lima menit lagi pertandingan akan segera di mulai.
"Arhan, kayaknya ntar gue ga bisa liat lo tanding deh, gue mau pulang." Ucap Adara.
Arhan langsung mengerutkan dahinya. "Knapa? Lo gak enak badan?"
Adara menggeleng. "Enggk, gue lagi ga mood aja, Gw Lagi gak semangat hari ini."
"Ck, ya kalo lo gak liat gue tanding, gue lebih ga semangat, ra."
Adara terkekeh. "Lo gak liat? Udah ada Satu sekolah yang nonton buat nyemangatin lo."
"Ini beda, ra." Saut arhan.
"Aneh lo."
"Ck, gak peka bngt." Guman arhan lirih.
"Dah lh, Gue pulang sekarang ya."
"Oke, Kalo lo pulang, gue ga bakal ikut tanding." Ucap Arhan datar.
Teman-teman arhan yang mendengar spontan melotot kaget, Termasuk adara.
"Ga usah becanda deh!" Sentak adara.
"Iya, han. lo ga usah aneh-aneh deh, Bentar lagi pertandingan di mulai." Ucap bagas.
"Gue ga perduli." Ucap Arhan datar.
Adara menghela nafas kasar. "Oke! Gue bakal liat lo tanding."
Arhan tersenyum. "Nah, gitu dong, kalo gitu kan gue jadi semangat."
"Dasar aneh. Yaudah, gue mau duduk di sana sama fara." Ucap Adara sembari menunjuk ke arah fara yang sudah berada di kursi penonton.
Arhan mengangguk sembari tersenyum. "Oke."
Setelah itu adara langsung berlari menuju kursi penonton Karna sebentar lagi pertandingan akan di mulai.
Tiga menit kemudian Pertandingan di mulai. Lapangan terdengar sangat brisik di pendengaran Adara. Mood Adara sedang tidak baik, akhirnya di pertengahan pertandingan adara memutuskan untuk keluar dari area lapangan.
"Far, gue mau pulang deh." Ucap Adara kepada fara yang sedang asik menonton.
"Lah, Knapa, ra? Seru tau. Liat tuh arhan hebat bngt, gila. HUUU ARHAN SEMANGATTT." Teriak fara heboh.
"Brisik bngt di sini, Stres gue." Saut adara.
"Pasti lo lagi badmood ya? Em, Yaudah deh, ga papa kalo lo mau pulang."
Adara mengangguk. "Duluan ya."
"Oke, ra. mau gue anter?"
"Ga usah, lo lanjutin aja nontonnya."
"Terus lo mau pulang sama siapa?"
"Ntar gue suruh Supir gue Buat jemput."
Fara mengangguk paham. "Lo hati-hati ya, ra."
"Oke."
Setelah itu adara langsung keluar dari area lapangan basket.
10 menit berlalu. Akhirnya arhan dan tim memenangkan pertandingan basket tersebut. Mereka terlihat sangat girang. Kemampuan arhan dalam bermain basket memang tidak perlu di ragukan. Semua pendukung serempak bersorak atas kemenangan nya.
Di tengah hebohnya teriakan penonton, kini pandangan arhan langsung tertuju ke kursi penonton yang tadi di tempati adara. Arhan langsung mengerutkan dahinya ketika sosok adara tidak terlihat.
Arhan pun langsung berlari menghampiri fara yang masih terlihat di barisan para penonton.
"Mana adara." Tanya arhan datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
[POSSESIF]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya Deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻